Susu tinggi lemak bisa kurangi risiko penyakit jantung

27 September 2021, 06:30 WIB
Ilustrasi penyakit jantung. Inilah resep dr. Zaidul Akbar untuk mengobati penyumbatan jantung dan kolesterol. /Pixabay / Pexels

WartaBulukumba - Tak ada jenis penyakit yang setua umur peradaban manusia selain penyakit kardiovaskular atau jantung.

Lantas bagaimana upaya dan cara mengurangi risiko penyakit jantung?

Sebuah studi di Swedia menemukan bahwa mengonsumsi susu tinggi lemak ternyata bisa membantu menurunkan risiko penyakit jantung. Penelitian tersebut juga sekaligus membantah anggapan bahwa produk susu full cream atau full fat harus dihindari.

Para ilmuwan meneliti konsumsi lemak susu pada 4.150 orang berusia 60 tahun di Swedia.

Baca Juga: 5 minuman ini alternatif untuk kesehatan selain kopi

Mereka lalu mengukur kadar asam lemak tertentu dalam darah yang sebagian besar merupakan jisikandungan makanan olahan susu.

Para ilmuwan kemudian mempelajari kelompok tersebut selama rata-rata 16 tahun, mencatat berapa banyak yang mengalami serangan jantung, stroke, dan kondisi kardiovaskular lainnya.

Para peneliti secara statistik menyesuaikan dengan faktor risiko penyakit kardiovaskular lainnya yang diketahui termasuk usia, pendapatan, gaya hidup, kebiasaan makan, dan penyakit lainnya.

Baca Juga: Kesalahan saat menikmati secangkir teh hangat

Dikutip WartaBulukumba.com dari PMJ News yang melansir laman The Quint, Jumat 24 September 2021, tim kemudian menggabungkan hasil dari Swedia dengan penelitian lain yang melibatkan total hampir 43.000 orang dari AS, Denmark dan Inggris, dan mengkonfirmasi temuannya.

Mereka menemukan bahwa peserta yang memiliki kadar asam lemak susu tinggi paling rendah risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Para peneliti juga menemukan bahwa asupan lemak susu yang lebih tinggi tidak terkait dengan peningkatan risiko kematian.

Baca Juga: Hati-hati! Main ponsel sebelum tidur bisa menaikkan berat badan

"Meskipun temuan ini mungkin sebagian dipengaruhi oleh faktor-faktor selain lemak susu, penelitian kami tidak menunjukkan bahaya apa pun dari lemak susu itu sendiri,” kata peneliti senior di George Institute for Global Health di Sydney, Matti Marklund.

Peneliti lainnya dari George Institute for Global Health, Dr Kathy Trieu, mengatakan bahwa asupan lemak dan hubungannya dengan kesehatan jantung lebih kompleks daripada yang diperkirakan sebelumnya.

“Ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa jenis lemak makanan, atau sumber lemak makanan, sebenarnya lebih penting daripada jumlah lemaknya,” kata dia.

Baca Juga: 5 manfaat kacang hijau bagi kesehatan, salah satunya menurunkan risiko penyakit jantung

Menurut dia, ketika konsumen hendak membeli susu kurang penting memilih opsi rendah.

Ia lebih menyarankan agar konsumen menghindari produk dengan tambahan gula atau natrium.

Salah satu batasan penelitian ini adalah biomarker darah peserta hanya diukur sekali pada awal penelitian, mencerminkan asupan lemak makanan mereka pada titik waktu tertentu.

Baca Juga: Kopi kental bisa bantu perbaiki pola makan

Peneliti juga menyebut perlu penelitian lebih lanjut untuk memahami manfaat keseluruhan dari lemak susu.***

Editor: Muhlis

Tags

Terkini

Terpopuler