Berat badan tambah naik padahal dietnya hanya makan oatmeal? Ini penjelasannya

14 September 2021, 05:00 WIB
Ilustrasi oatmeal /PIXABAY

WartaBulukumba – Kok berat badan tambah naik? Padahal saat diet sudah makan oatmeal? Kok bisa? 

Sebenarnya oatmeal adalah bubur yang terbuat dari gandum utuh.

Oatmeal termasuk menu makanan yang dikonsumsi para pejuang diet karena mengandung serat cukup tinggi dan rendah lemak jenuh.

Baca Juga: Cara meninggikan badan secara alami yang jarang diketahui

Namun apa sebabnya sebagian orang yang makan oatmeal justru mengalami berat badan yang tambah naik?

Sementara kandungan serat dan lemak jenuh pada oatmeal terbukti dapat menjaga berat badan tetap ideal.

Perlu diperhatikan bahwa diet membutuhkan proses yang lama. Jadi mengkonsumsi oatmeal setiap hari juga tidak bisa menurunkan berat badan dengan instan.

Baca Juga: Manfaat menahan kencing bagi laki-laki yang jarang diketahui

Walaupun  program diet sudah diganti menu utamanya dengan oatmeal.Jangan heran jika ada beberapa orang yang mengkonsumsi oatmeal, kemudian berat badannya tambah naik.

Bisa jadi cara penyajian dan strategi mengonsumsinya yang salah.

Ada empat kesalahan makan oatmeal yang dapat menyebabkan berat badan seseorang bertambah naik.

Baca Juga: Cara menghindari penyakit kelamin? Simak tips dokter Saddam Ismail

Salah satu dari keempat kesalahan tersebut adalah terlalu banyak tambahan pada oatmeal.

Dilansir WartaBulukumba.com dari Kanal Youtube dokter Saddam Ismail, ada 4 kesalahan makan oatmeal. Berikut pejelasannya.

Berikut empat kesalahan makan oatmeal yang dapat menyebabkan berat badan tambah naik.

Baca Juga: Kulit jeruk mampu mencerahkan ketiak, simak caranya

1. Terlalu banyak bahan tambahan

Siapapun yang pernah mengonsumsi oatmeal pasti sudah mengetahui rasanya seperti apa.

Hambar! Sebagian orang bahkan menambah olahan satu ini dengan susu kental manis, selai coklat, dan gula.

Hal tersebutlah  yang dapat meningkatkan kandungan lemak dan kalori dalam tubuh. Jadi, jika menu diet diganti dengan oatmel usahakan makan secara perlahan. Sehingga nantinya akan merasa  terbiasa dengan  oatmeal yang rasanya hambar.

Baca Juga: Cara mengatasi ketombe yang membandel? Simak resep dokter Zaidul Albar

2. Porsinya terlalu banyak

Walaupun oatmeal tinggi serat dan rendah lemak jenuh, namun yang tetap harus   diperhatikan adalah jumlah oatmeal yang dikonsumsi. Jangan mengkonsumsi oatmeal seperti makan biasa atau kekenyangan.

Jika makan oatmeal sampai kekenyangan, maka kalori yang masuk ke dalam tubuh juga banyak.

Memang oatmeal kering terlihat sedikit saat dituangkan ke dalam mangkuk, namun ketika diseduh menggunakan air panas maka porsinya berubah lebih banyak. Hal ini yang kadang membuat sebagian orang tertipu.

Solusinya, usahakan memakai mangkok kecil sebagai wadah untuk makan oatmeal. Jadi, ketika oatmeal kering diseduh dengan air panas porsinya juga tidak terlalu banyak.

Baca Juga: Jangan panik jika terkonfirmasi Covid-19, simak tips dokter Zaidul Akbar

3. Topingnya tidak sehat

Sebagian orang memilih topping  seperti selai coklat. Meskipun oatmeal dapat menurunkan berat badan, tapi harus tetap memperhatikan konsumsi oatmeal tersebut.

Ingat, selai cokelat merupakan salah satu  topping yang tidak sehat.

Solusinya pilihlah topping yang rendah kalori seperti potongan buah-buahan, madu, dan kayu manis. Intinya jangan menggunakan topping yang tinggi kalori dan kadar gulanya.

Baca Juga: Inilah manfaat  jahe merah yang jarang diketahui

4. Oatmeal siap saji

Oatmeal siap saji mengandung kadar gula yang cukup tinggi, biasanya kadar gula tersebut disimpan oleh tubuh dan berubah menjadi lemak.

Jadi, usahakan untuk tidak  membeli oatmeal yang cepat saji. Jika terpaksa harus membeli oatmeal siap saji, usahakan baca terlebih dahulu komposisi kandungannya.

Jadi, bisa membeli oatmeal siap saji yang rendah kalori dan rendah gula. Nah. Sepertinya wajib mengganti menu diet dengan oatmeal.

Tapi sebelumnya harus memperhatikan beberapa kesalahan yang telah dijelaskan oleh dokter Saddam Ismail. Selamat mencoba ya WBlovers. Salam sehat!***

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler