Di tengah kelaparan yang melanda, masih ada anak-anak yang terus bermain, meskipun mainan-mainan mereka teronggok di atas reruntuhan rumah yang hancur akibat serangan penjajah Israel.
Diwartakan Quds News Network pada Ahad, 17 Maret 2024, untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir, tepung terigu diizinkan masuk ke Gaza utara tadi malam dan dalam jumlah yang sangat terbatas, memberikan secercah harapan bagi hampir 700.000 warga Palestina yang kelaparan di wilayah tersebut.
Baca Juga: Kisah-kisah pilu Gaza dalam kelaparan dan kematian
Kematian dan kelaparan terus bersisian
Sebuah video memilukan memperlihatkan anak-anak mengucapkan selamat tinggal kepada ayah mereka, yang menjadi martir dalam pemboman penjajah Israel di Gaza
Sebuah foto beredar, tiga anak bersaudara 'tertidur bersama' untuk terakhir kalinya setelah pendudukan Israel mengebom rumah keluarga mereka di Deir al-Balah.
Diberitakan Quds News Network, bentuk kematian baru di Gaza: Mahmoud Kamal Abu Nada meninggal karena tercekik tali parasut bantuan.
Menurut keterangan keluarganya, parasut bantuan jatuh di Gaza utara, dan Mahmoud berlari ke arah mereka berharap menemukan sesuatu untuk berbuka puasa dan memberi makan keluarganya.
Tali parasut melilit lehernya, dan tidak ada yang memperhatikannya saat semua orang bergegas memuaskan rasa lapar mereka. Mahmoud meninggal karena tersedak dalam beberapa menit.
Sebuah video memperlihatkan mainan anak-anak Gaza tetap berada di atas reruntuhan rumah mereka, yang dibom oleh penjajah Israel di Gaza.
Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan total 92 warga Palestina tewas akibat pemboman atau tembakan penjajah Israel di Jalur Gaza selama 24 jam terakhir. Jumlah tersebut hanya mencakup korban jiwa yang dibawa ke rumah sakit dan dicatat dalam catatan kementerian.