Ramadhan di Palestina: 12 truk bantuan yang masuk sangat tidak cukup untuk berbuka puasa

- 17 Maret 2024, 18:41 WIB
Anak-anak Palestina menunggu makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024.
Anak-anak Palestina menunggu makanan yang dimasak oleh dapur amal di tengah kekurangan pasokan makanan di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 Februari 2024. / REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa/

WartaBulukumba.Com - Ramadhan di Palestina adalah panci-panci kosong yang berbunyi nyaring untuk dunia internasional. Kini, salah satu bentuk kematian di Gaza adalah meninggal karena kelaparan.

Wajah-wajah yang cekung oleh kelaparan merayakan kedatangan sedikit harapan dalam bentuk tepung terigu yang sangat terbatas. Mereka adalah manusia-manusia yang terbiasa dengan perut yang lapar, dengan kebutuhan dasar yang seringkali tak terpenuhi.

Di sudut-sudut jalanan yang penuh reruntuhan, terlihat bayangan-bayangan manusia yang berdesakan di depan pusat distribusi, menanti-nanti kedatangan truk-truk yang membawa sedikit makanan untuk mengisi perut mereka yang kosong. Wajah-wajah mereka mencerminkan kelelahan dan keputusasaan, tapi juga sedikit cahaya harapan yang masih menyala di dalam hati mereka.

Baca Juga: Semakin banyak anak-anak Palestina yang meninggal karena kelaparan

Sebuah video dari Middle East Mint  menunjukkan persiapan buka puasa di sebuah kamp di Gaza selama Ramadhan. Di antara bayang-bayang keputusasaan, ada juga sinar-sinar kebaikan dan ketahanan. 

Pekerja Bantuan Kemanusiaan Waseem Iqbal mengunggah video yang menunjukkan persiapan buka puasa di sebuah kamp di Jalur Gaza yang terkepung selama Ramadhan.

Video tersebut menampilkan penataan meja, kursi, dan penyiapan makanan untuk 10.000 orang, serta dekorasi dan lukisan Ramadhan untuk aktivitas anak-anak.

Baca Juga: Demonstran di Mesir: 'Gaza lapar, kalian pemerintah Arab yang pengecut!'

Hal ini terjadi di tengah agresi penjajah Israel yang sedang berlangsung di Gaza, yang kini memasuki bulan kelima, dengan lebih dari 31.000 warga Palestina tewas dan 73.000 lainnya luka-luka. Mayoritas penduduk telah mengungsi.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x