WartaBulukumba.Com - Di RS Al Shifa, Gaza, suasana kegelapan tanpa listrik. Bayi-bayi prematur, rapuh dan tak berdaya, harus dikeluarkan dari inkubator karena bahan bakar untuk generator habis. Suara tangis lemah mereka menyatu dengan dentuman artileri yang merobek udara. Tenaga medis dengan hati-hati mempertahankan kehidupan di tengah keterbatasan sumber daya.
Dokter Bedah Orthopedi dan Mantan Ketua Asosiasi Dokter Palestina ini sebelumnya juga mengunggah pernyataan Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Utara Jalur Gaza yang mengatakan, "Ada lebih dari 5.000 orang pengungsi di dalam rumah sakit; semua orang terjebak di dalamnya, tidak ada yang bisa meninggalkan tempat ini untuk pergi ke selatan."
Baca Juga: Penjajah 'Israel' tuding di bawah RS Indonesia di Gaza ada bunker Hamas! Alasan untuk mengebom?
Operasi Pasien Tanpa Anestesi
Di sudut gelap, keluarga-keluarga berkumpul dalam kekhawatiran dan doa. Meskipun cahaya kemanusiaan redup, kekuatan tekad untuk bertahan tetap menyala di mata setiap orang.
Kebiadaban Zionis 'Israel' terus berlanjut! Listrik mati, pasien RS al Shifa menjalani operasi tanpa anestesi. Terlihat dalam sejumlah video yang beredar viral di media sosial.
Kondisi di rumah sakit di seluruh Gaza semakin mengkhawatirkan, karena pasokan medis yang rendah, bahan bakar, dan listrik telah memaksa para dokter untuk melakukan prosedur pada pasien tanpa anestesi, termasuk operasi caesar pada wanita hamil, demikian disampaikan oleh lembaga kemanusiaan CARE International.
Baca Juga: Penjajah 'Israel' serang RS Al Shifa Gaza saat bayi-bayi di inkubator berjuang untuk hidup
Bayi Meninggal Karena Kehabisan Oksigen
Diwartakan NY Times pada Ahad, rumah sakit utama di Gaza runtuh pada hari Sabtu ketika pasukan 'Israel' mengepungnya dan pemadaman listrik menyebabkan kematian bayi prematur di inkubator dan setidaknya empat pasien lainnya, menurut direktur rumah sakit dan kementerian kesehatan Gaza.
Tanpa bahan bakar untuk menjalankan generator, RS al Shifa di Kota Gaza berada dalam kegelapan dan peralatan medisnya berhenti berfungsi. Selama berminggu-minggu – ketika Israel memutus pasokan bahan bakar dan listrik – rumah sakit bergantung pada generator cadangan dan pasokan bahan bakar yang semakin menipis.