WartaBulukumba.Com - Di tengah reruntuhan dan kepiluan Gaza, ledakan dan maut juga santapan bagi para jurnalis. Sejauh ini sudah sedikitnya 42 jurnalis tewas di Gaza hingga Ahad, 12 November 2023. Para jurnalis foto memotret peristiwa mencengangkan, menangkap kesedihan dan keberanian dalam setiap pixel. Jurnalis video merekam momen-momen bersejarah, menyimpan suara ledakan dan teriakan yang merobek malam.
Sedangkan reporter merinci cerita di balik puing-puing, menjelaskan dampak kemanusiaan dari perspektif yang mendalam. Ditayangkan langsung melalui televisi hingga stasiun radio, mereka melakukan reportase di tengah dentuman, asap, dan latar belakang jenazah.
Terbaru, seorang jurnalis tewas di Gaza dilaporkan kantor berita Palestina Quds News Network (QNN) pada Sabtu. Media tersebut menyatakan bahwa Zionis 'Israel' membunuh rekan mereka, Haytham Harara.
Haytham tewas ketika sedang meliput di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza. Dia disebut sebagai seorang jurnalis berpengalaman yang hanya peduli untuk meliput peristiwa secara profesional dan independen.
"Turut berduka cita untuk keluarga dan orang-orang terkasihnya," unggah QNN di X melalui akun reminya @Qudsn pada Sabtu.
Media QNN adalah kantor berita Palestina yang sangat populer di kalangan pengguna internet muda Palestina karena kehadiran media sosialnya yang kuat. Media tersebut menggabungkan pelaporan berita terkini oleh pekerja lepas dan sukarelawan dengan distribusi cepat konten video grafis.
Jurnalis 'Israel' Tewas Saat Operasi Badai Al Aqsa
Menurut Christian Science Monitor, jejak media sosial yang luas dari situs tersebut dan penyebaran rekaman serangan "telah menimbulkan tuduhan dari orang Zionis bahwa media sosial Palestina membantu memicu siklus kekerasan yang berulang."