WartaBulukumba.Com - Sebuah pemandangan memilukan dalam ruang remang rumah sakit yang dulu penuh cahaya, bayi-bayi prematur dijejer rapat, dikelilingi oleh dinginnya ketidakpastian. Mesin-mesin inkubator yang seharusnya memberi kehidupan kini mati, listrik terputus oleh kekejaman serangan udara dan tembakan artileri dari penjajah Zionis 'Israel'.
Bayi-bayi prematur tak berdosa itu yang seharusnya dikelilingi oleh suara detak jantung mesin dan sinar lampu redup, sekarang hanya bergantung pada kehangatan tubuh satu sama lain. Bayi-bayi kecil itu, terlahir di tengah kebiadaban genosida yang dilakukan penjajah 'Israel'.
Bayi-bayi prematur yang semula ada di dalam inkubator, dikeluarkan dan dikumpulkan bersama untuk hangatkan tubuh mereka. Listrik sudah putus dan semua inkubator mati akibat serangan udara dan artileri Zionis 'Israel.
Kamar mayat RS Asy-Syifa yang mati listrik penuh jenazah yang mulai membusuk," kata Kemenkes Palestina.
"Staf medis hanya makan kurma selama dua hari utk bertahan hidup. Zionis berjarak 100 meter dari RS, siapa pun yang mencoba masuk atau keluar akan ditembak," ujarnya, dikutip dari unggahan akun @QudsN di X pada Ahad, 12 November 2023.
Zionis ‘Israel’ juga dilaporkan mengebom bangsal bersalin RS Al Shifa Gaza. Tiga juru rawat gugur pada Ahad.
Tiga Relawan Medis Indonesia Bertahan di RS Indonesia
Pada saat ini tahun ini seharusnya musim stroberi di Jalur Gaza. Namun, ladang yang biasanya ditanami stroberi pada bulan September dan dipanen mulai November kini menjadi medan perang.