WartaBulukumba.Com - Desing ribuan roket terus meluncur membelah langit malam. Warga Gaza terbangun dengan lebih banyak kehancuran di wilayah Palestina setelah serangan berkelanjutan semalam.
"Ini adalah malam yang sulit. Kami menunggu takdir kami," kata Enas Wajeeh Qeshta, seorang penduduk Gaza, dikutip dari Al Jazeera pada Senin, 9 Oktober 2023.
Qeshta mengatakan bahwa ketika serangan Israel berlanjut semalam, keluarganya berkumpul di satu ruangan, "sehingga jika kami dibom, kami dapat mati bersama."
Baca Juga: Mengenang sejarah Nakba 1948 saat 750 ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka oleh Zionis
"Tidak ada tempat yang aman. Semua orang menjadi sasaran."
Sebuah masjid hancur dalam serangan udara Israel semalam di Yarmouk, juga memaksa ribuan orang lainnya untuk mengungsi dari rumah mereka, seperti dilaporkan Al Jazeera.
Gaza, tempat tinggal dua juta warga Palestina, adalah wilayah Palestina yang kecil dan otonom yang berada di bawah pendudukan Israel bersama dengan Tepi Barat dan Yerusalem Timur setelah Perang Arab-Israel 1967. Dikelilingi oleh Israel dan Mesir di pantai Mediterania, Jalur Gaza memiliki luas sekitar 365 km persegi, sekitar ukuran Cape Town, Detroit, atau Lucknow.
Gaza adalah bagian dari Palestina sebelum negara Israel dibentuk pada tahun 1948 dalam proses pengusiran etnis yang brutal, di mana ratusan ribu warga Palestina diusir dari rumah mereka.
Baca Juga: Jurnalis Al Jazeera kritik media Barat terkait perang Rusia-Ukraina