Network
WartaBulukumba - Lontaran ultimatum Rusia kepada pasukan Ukraina di Mariupol untuk menyerah atau akan dihabisi berakhir pada Rabu sore tanpa ada penyerahan massal.
Namun komandan unit yang diyakini masih bertahan di kota Ukraina yang terkepung itu mengatakan pasukannya dapat bertahan hanya dalam beberapa hari atau jam.
PBB mengatakan jumlah pengungsi yang telah melarikan diri dari Ukraina sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari sekarang melebihi lima juta.
Baca Juga: Putin desak PM Israel untuk serahkan Gereja Alexander Nevsky di Yerusalem ke Rusia
Dilaporkan bahwa lebih dari setengahnya adalah anak-anak.
Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Rabu, 20 April 2022, Ukraina mengatakan sejauh ini telah menahan serangan oleh ribuan tentara Rusia yang berusaha maju dalam apa yang disebut Kyiv sebagai Pertempuran Donbas, kampanye baru untuk merebut dua provinsi timur yang diklaim Moskow atas nama separatis.
Dalam sebuah video, komandan Brigade Marinir ke-36 Ukraina, salah satu unit terakhir yang diyakini bertahan di Mariupol, meminta bantuan internasional untuk melarikan diri dari pengepungan kota pelabuhan.
Baca Juga: Facebook 'berjuang' saat Rusia kian mencengkeram Afrika Barat
"Ini adalah seruan kami kepada dunia. Ini mungkin yang terakhir bagi kami. Kami mungkin hanya memiliki beberapa hari atau jam tersisa," kata Mayor Serhiy Volyna dalam video yang diunggah ke Facebook.
