Mantan pejabat tinggi Kremlin dipecat dari jabatannya setelah mengutuk perang Ukraina

- 19 Maret 2022, 13:00 WIB
Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina
Ilustrasi perang Rusia vs Ukraina /Straitstimes/

WartaBulukumba - Gegara mengutuk perang Rusia vs Ukraina, seorang mantan wakil perdana menteri Rusia yang menentang 'operasi militer khusus' Ruusia ke Ukraina telah berhenti sebagai ketua yayasan.

Seorang anggota parlemen di Rusia menuduhnya melakukan "pengkhianatan nasional" dan menuntut pemecatannya.

Dia Arkady Dvorkovich, wakil perdana menteri dari 2012 hingga 2018, menjadi salah satu tokoh paling senior Rusia yang mempertanyakan perang ketika dia mengatakan kepada media AS pekan ini bahwa pikirannya tertuju pada warga sipil Ukraina. 

Baca Juga: Rusia dengan Amerika Serikat 'memanas', Dmitry Medvedev sebut-sebut 'Russophobic'

Dilansir WartaBulukumba.com dari Reuters pada Sabtu, 19 Maret 2022, komentarnya mendorong seorang anggota parlemen senior partai yang berkuasa menuntut agar dia dipecat dan menuduhnya sebagai bagian dari "kolom kelima" yang merusak Rusia.

Pria berusia 49 tahun itu telah menjadi ketua Skolkovo Foundation sejak 2018, sebuah pusat inovasi dan teknologi di pinggiran Moskow yang mencap dirinya sebagai semacam Lembah Silikon Rusia.

Pada hari Jumat, Yayasan Skolkovo mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Dvorkovich telah memutuskan untuk mundur. Dia tidak bisa segera dihubungi untuk dimintai komentar. Dia tetap menjadi presiden Federasi Catur Internasional (FIDE).

Baca Juga: Hari ini Joe Biden bicara dengan Xi Jinping bahas perang Rusia vs Ukraina

Igor Shuvalov, ketua dewan direksi yayasan, mengatakan Dvorkovich telah mengundurkan diri, mengatakan bahwa dia tidak dapat lagi menggabungkan tugasnya di Skolkovo dengan tanggung jawabnya di FIDE dalam keadaan saat ini.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x