Jumlah kematian global akibat Covid-19 melebihi 4 juta

- 18 Juni 2021, 17:11 WIB
Suasana saat pemakaman jenazah korban Covid-19 di TPU Panyireupan, Jl.  Bratayudha, Kel. Ciwalen, Garut Kota. Kamis (17/06/2021)
Suasana saat pemakaman jenazah korban Covid-19 di TPU Panyireupan, Jl. Bratayudha, Kel. Ciwalen, Garut Kota. Kamis (17/06/2021) /kabar-priangan.com/ Dindin Herdiana/

Baca Juga: Balada wisata Pantai Bara, habis pohon kelapa terbitlah bungalow

Melonjaknya kematian membebani kapasitas operasi krematorium di negara-negara berkembang dan para penggali kubur di beberapa negara terpaksa memperluas kuburan dengan deretan kuburan baru.

India dan Brasil adalah negara yang melaporkan kematian paling banyak setiap hari dengan rata-rata tujuh hari dan masih bermasalah dengan masalah kremasi dan kurangnya ruang pemakaman. India menyumbang satu dari setiap tiga kematian yang dilaporkan di seluruh dunia setiap hari, menurut analisis Reuters.

Banyak pakar kesehatan percaya bahwa jumlah kematian resmi tidak terhitung secara global, dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bulan lalu memperkirakan kematian jauh lebih tinggi.

Baca Juga: Matahari terbit di utara Jeneponto

Pekan lalu, negara bagian Bihar di India meningkatkan jumlah kematian akibat COVID-19 secara tajam lebih tinggi setelah ditemukannya ribuan kasus yang tidak dilaporkan, menambah kekhawatiran bahwa jumlah kematian India secara keseluruhan jauh lebih banyak daripada angka resmi.

Ketika negara-negara miskin berjuang untuk menginokulasi populasi mereka karena kekurangan vaksin, negara-negara kaya telah didesak untuk menyumbang lebih banyak untuk mengendalikan pandemi.

“Masalah utama di Amerika adalah akses vaksin, bukan penerimaan vaksin,” kata Direktur Organisasi Kesehatan Pan Amerika Carissa Etienne Rabu, mendesak negara-negara donor untuk mengirim suntikan sesegera mungkin.

Baca Juga: Hari gini masih pakai X8 Speeder? Download aplikasi Game Guardian yang tanpa iklan

Negara-negara kaya Kelompok Tujuh (G7) telah berjanji untuk memberikan 1 miliar vaksinasi COVID-19 untuk membantu negara-negara miskin memvaksinasi populasi mereka.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: REUTERS


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah