Polisi Kanada memburu tersangka penikaman massal penduduk asli

5 September 2022, 19:02 WIB
Dua tersangka penikaman massal di Kanada. /Reuters/

WartaBulukumba - Entah apa di benak kedua pria itu. Mereka melarikan diri setelah menikam pulluhan orang penduduk asli di Kanada.

Dalam aksi penikaman massal yang menggemparkan Kanada, kedua pria itu menewaskan 10 orang dan melukai sedikitnya 15 orang lainnya.

Para korbannya merupakan anggota komunitas penduduk asli yang jarang penduduknya.

Baca Juga: Harga energi meroket, sejumlah negara Uni Eropa mengumumkan langkah darurat

Insiden berdarah itu terjadi pada Ahad pagi dan saat Kanada seharusnya menikmati hari libur yang menyenangkan.

Penusukan di 13 TKP adalah salah satu pembunuhan massal paling mematikan dalam sejarah Kanada modern dan pasti akan bergema di seluruh negeri, yang tidak terbiasa dengan serangan kekerasan massal yang lebih sering terlihat di Amerika Serikat.

"Saya terkejut dan hancur oleh serangan mengerikan hari ini," kata Perdana Menteri Justin Trudeau dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Reuters pada Senin, 5 September 2022.

Baca Juga: Selain Covid-19, Mantan PM Malaysia Mahathir Mohamad juga pernah diserang sejumlah penyakit

"Sebagai warga Kanada, kami berduka dengan semua orang yang terkena dampak kekerasan tragis ini, dan dengan orang-orang Saskatchewan."

Polisi menyebut kedua tersangka sebagai Damien Sanderson, 31, dan Myles Sanderson, 30, memberikan foto dan deskripsi tetapi tidak ada rincian lebih lanjut tentang motif mereka atau para korban.

Sebuah pernyataan oleh para pemimpin adat mengindikasikan serangan itu mungkin terkait dengan narkoba.

Baca Juga: Mikhail Gorbachev, pemimpin Soviet yang mengakhiri perang dingin meninggal pada usia 91 tahun

"Ini adalah kehancuran yang kita hadapi ketika obat-obatan terlarang yang berbahaya menyerang komunitas kita," kata Federasi Bangsa Adat yang Berdaulat. Kelompok ini mewakili 74 Bangsa Pertama di Saskatchewan.

Seorang ibu dari dua anak termasuk di antara 10 orang yang tewas, media lokal melaporkan, mengutip mantan pasangan wanita itu.

"Sungguh memuakkan bagaimana waktu penjara, obat-obatan dan alkohol dapat menghancurkan banyak nyawa," kata Michael Brett Burns kepada Aboriginal Peoples Television Network.***

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler