Anak-anak yang dikutuk hidup di antara geng narkoba yang mematikan

2 Mei 2021, 13:52 WIB
Salah satu tempat di Meksiko. /ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Jasso/HP/djo/

WartaBulukumba - Di sebelah selatan Meksiko, sekompok anak-anak berjalan dengan sandal mengalas kaki mereka. Tubuh-tubuh mungil dibalut kaos superhero yang menjadi pahlawan imajinatif mereka.

Di tangan-tangan mungil itu, balon dan sebuah tanda yang mereka ciptakan sendiri tergenggam erat.

Mereka berjalan menyusuri jalan-jalan desa Meksiko sambil meneriakkan slogan-slogan dan seruan perdamaian yang mengisi relung hati mereka agar bisa terbebas dari tindak kekerasan.

Baca Juga: MotoGP Spanyol 2021, Marquez dan Rossi harus terima nasib start di posisi tengah

Mereka adalah anak-anak dari Alcozakan, sebuah wilayah kecil di kota pegunungan di negara bagian Guerrero selatan.

Mereka sedang mengikuti pawai Hari Anak yang diselenggarakan di negera itu pada Jumat 30 April 2021.

Sambil tersenyum lebar kepada penonton, anak-anak itu mengibarkan tanda bertuliskan "Kami ingin perdamaian" dan "Hentikan kekerasan".

Baca Juga: Anda merasa tampak lebih tua di Zoom? Ini penjelasannya

Anak-anak itu telah tumbuh di antara geng narkoba dengan kekuatan yang mematikan.

"Di pegunungan Guerrero, anak-anak dikutuk untuk bertahan hidup di taman duri," kata Abel Barrera, kepala pusat hak asasi manusia Gunung Tlachinollan, pada konferensi pers, Ahad 2 Mei 2021.

Penduduk setempat mengatakan bahwa sebagai pengingat yang tak menyenangkan akan kekerasan yang kerap mereka terima, penyelenggara dewasa pawai awalnya berencana untuk memberikan replika senjata kayu kecil kepada anak-anak itu yang digunakan anggota komunitas sebagai bagian dari pasukan perlindungan diri warga sipil.

Baca Juga: Si Nyonya Tua tertarik 'membajak' Bruno Fernandes dari Manchester United

Tetapi hal itu diurungkan. Mereka menggantinya dengan mobil mainan dan boneka yang dibagikan setelah pawai berakhir.

"Senjata yang kami gunakan adalah martabat, pemberontakan, dan perlawanan," kata seorang pemuda dalam pidatonya di sebuah pusat budaya setempat.

Guerrero merupakan salah satu negara bagian termiskin di Meksiko. Sebuah wilayah yang cukup dikenal karena dugaan pembantaian 43 orang siswa yang dilatih untuk menjadi guru pada tahun 2014 lalu dan penculikan Ayotzinapa.

Baca Juga: Gitaris D'Bagindas rilis 'Tak Mudik Tahun Ini'

Sejak saat itu, Guerrero bermukim di persimpangan jalan berbagai kejahatan kriminal, termasuk penculikan, pemerasan dan produksi opium ilegal untuk pembuatan heroin.

Warga yang mendiami wilayah itu telah diterpa rasa lelah dan menyerah atas pemerintah yang tak memberikan keamanan yang layak agar mereka terbebas dari gerombolan penjahat yang mengancam.

Pasukan-pasukan perlindungan lokal pun bermunculan di beberapa bagian negara itu demi melindungi diri mereka dan sejumlah warga di wilayah tersebut.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler