Menyibak fakta-fakta di balik lagu 'Wake Me Up When September Ends': Komposisi kesedihan dan kehilangan

- 1 Oktober 2023, 15:37 WIB
Billie Joe Armstrong, vokalis grup band British Green Day - Menyibak 'Wake Me Up When September Ends' sebagai komposisi kesedihan dan notasi kehilangan
Billie Joe Armstrong, vokalis grup band British Green Day - Menyibak 'Wake Me Up When September Ends' sebagai komposisi kesedihan dan notasi kehilangan / /Instagram @billy_Joe_Armstrong
 
WartaBulukumba.Com - Setelah pemakaman ayahnya, Billie Joe yang masih berusia 10 tahun mengucapkan kalimat yang di kemudian hari akan menjadi judul lagu ikonik Green Day ini kepada ibunya, "Wake me up when September ends" (bangunkan aku saat September berakhir).
 
Lagu 'Wake Me Up When September Ends' menjadi salah satu hits milik Greend Day, selanjutnya menjadi lantunan banyak orang, terutama saat September menyapa dunia. Bahkan setelah September berakhir, lagu ciptaan vokalis dan gitaris Green Day, Billie Joe tetap mengalun. 
 
"Lagu ini bukan hanya tentang kehilangan, tapi juga tentang penghormatan," kata Billie Joe Armstrong, vokalis dan gitaris Green Day, ketika ditanya tentang lagu tersebut.
 
Lirik-lirik yang mendalam dan emosional dalam lagu ini telah menggetarkan hati banyak orang, membawa mereka ke dalam perjalanan melalui kenangan, nostalgia, dan perasaan kehilangan. Ada komposisi kesedihan dan kehilangan di dalamnya yang dibalut lirik-lirik yang puitis. Dan betapa sederet fakta membaluri lagu ini.
 

Ayah Billie Joe Meninggal Karena Kanker

Bait pertama lagu ini menggambarkan musim panas yang telah berlalu dan keinginan untuk dibangunkan saat September berakhir.
 
Seperti ayahnya yang telah pergi, tujuh tahun telah berlalu begitu cepat. Namun, apa yang mungkin tidak kita ketahui adalah bahwa lirik-lirik ini adalah ungkapan dari perasaan Billie Joe Armstrong saat dia masih seorang anak kecil.
 
Dikutip dari NME, ayah Billie Joe meninggal dunia pada September 1982 karena penyakit kanker esofagus yang mematikan. Ini adalah momen yang sangat sulit bagi keluarga Armstrong, terutama bagi Billie Joe yang masih sangat muda pada saat itu. Ayahnya adalah seorang pria yang hebat, dan kematian yang begitu mendadak meninggalkan luka yang dalam dalam jiwa Billie Joe.
 

Cara Menghormati Mendiang Ayah

Billie Joe kecil mengunci diri di kamarnya, membiarkan rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam menggelayutinya.
 
"Aku kira itu adalah sesuatu yang selalu kurasakan. Bulan September selalu mengingatkanku pada..., entahlah, seperti kekecewaan," kata Billie Joe kepada Howard Stern dalam sebuah wawancara.
 
Namun, apa yang membuat lagu ini begitu istimewa adalah bahwa meskipun mengandung kesedihan yang mendalam, Billie Joe tidak merasakan emosi negatif saat menuliskannya. Sebaliknya, dia melihatnya sebagai cara untuk memberi penghormatan pada ayahnya. Setiap kata dan melodi adalah cara bagi Billie Joe untuk merayakan kehidupan ayahnya, bahkan jika itu juga memicu kenangan tentang perpisahan yang begitu menyakitkan.
 

Cara Menghadapi Kehilangan 

Kematian seringkali meninggalkan luka yang dalam dalam jiwa seseorang, terutama ketika kita masih sangat muda seperti yang dialami Billie Joe saat itu.
 
"Rasanya aneh. Ketika sesuatu seperti itu terjadi saat usiamu masih muda, rasanya seolah kehidupan dimulai lagi dari nol," ujar dia.
 
Lagu "Wake Me Up When September Ends" bukan hanya sebuah lagu tentang kehilangan, nostalgia, dan perasaan melankolis. Ini adalah cara Billie Joe Armstrong untuk merayakan kenangan ayahnya dan mengungkapkan perasaannya dengan cara yang mampu menyentuh hati setiap orang yang mendengarkannya.
 
Lirik-liriknya yang sederhana tetapi mendalam, bersama dengan melodi yang menghantarkan emosi, membuat lagu ini tetap hidup dalam hati banyak orang. Setiap tahun saat September tiba, lagu ini kembali mengisi udara dengan sentuhan nostalgia yang mendalam.
 
"Wake Me Up When September Ends," bukan hanya lagu, tapi juga sebuah cermin dari perasaan seorang anak yang merindukan ayahnya dan cara dia memilih untuk mengungkapkannya kepada dunia.
 
Lagu 'Wake Me Up When September Ends' selesai digarap oleh Bilie Joe Armstrong pada tahun 2002. Lagu itu dirilis pada tahun 2004 bersama lagu 'American Idiot'.

Lagu 'Wake Me Up When September Ends' juga selalu dinyanyikan untuk mengenang peristiwa tragis 11 September 2001 pada menara WTC, Amerika Serikat.

Lirik dan Terjemahan Lagu "Wake Me Up When September Ends"

"Wake Me Up When September Ends"

Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Like my fathers come to pass
Seven years has gone so fast
Wake me up when September ends
Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are
As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Ring out the bells again
Like we did when spring began
Wake me up when September ends
Here comes the rain again
Falling from the stars
Drenched in my pain again
Becoming who we are
As my memory rests
But never forgets what I lost
Wake me up when September ends
Summer has come and passed
The innocent can never last
Wake me up when September ends
Like my father's come to pass
Twenty years has gone so fast
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends
Wake me up when September ends

Terjemahan:

Musim panas telah datang dan berlalu
Orang yang tidak bersalah tidak akan pernah bisa bertahan
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Seperti ayahku yang terjadi
Tujuh tahun berlalu begitu cepat
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Hujan datang lagi
Jatuh dari bintang
Basah dalam rasa sakitku lagi
Menjadi siapa kita
Saat ingatanku beristirahat
Tapi tidak pernah melupakan apa yang hilang dariku
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Musim panas telah datang dan berlalu
Orang yang tidak bersalah tidak akan pernah bisa bertahan
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Membunyikan bel lagi
Seperti yang kami lakukan saat musim semi dimulai
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Hujan datang lagi
Jatuh dari bintang
Basah dalam rasa sakitku lagi
Menjadi siapa kita
Saat ingatanku beristirahat
Tapi tidak pernah melupakan apa yang hilang dariku
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Musim panas telah datang dan berlalu
Orang yang tidak bersalah tidak akan pernah bisa bertahan
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Seperti ayahku terjadi
Dua puluh tahun berlalu begitu cepat
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir
Bangunkan aku ketika bulan September berakhir.

Demikianlah, September mungkin akan berakhir dan akan selalu datang. Namun setiap kesedihan dan kehilangan memiliki cara merawat kenangannya masing-masing. Seperti yang dilakukan Billie Joe.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x