Memahami Karl Marx, antara teori pertentangan kelas dan pertentangan teori di kepalanya sendiri

- 31 Maret 2021, 17:11 WIB
Ilustrasi: Karl Marx
Ilustrasi: Karl Marx /Karawangpost/wal/pixabay

Menurut Hegel, alienasi merupakan kesadaran yang tidak bahagia (unhappy consciousness). Alienasi ini terjadi ketika terdapat individu yang berada dalam kondisi terpisah dengan dasar esensinya.

Baca Juga: Menghemat daya, Taiwan tak lagi kerahkan pesawat pemburu setiap pesawat China muncul

Hegel sebenarnya ingin mengatakan bahwa alienasi itu hanya mungkin teratasi jika terdapat apa yang disebut dengan rekonsiliasi. 

Posisi Feuerbach berbeda dengan Hegel, meskipun dalam konteks alienasi ia masih mempergunakan kerangka darinya. Jika Hegel mendasarkan konsep alienasinya masih di dalam tataran Roh qua Jiwa qua Kesadaran. Maka Feuerbach membalik konsepsi Hegel ini. Pembalikan dalam konteks ini berarti, Feuerbach tak mendasarkan alienasi di tataran ideal, namun berada di dalam tataran material. Atau dalam bahasa lain, Feuerbach membalik filsafat roh Hegel, kepada filsafat manusia.

Bagi Feuerbach, tugas utama dari filsafat ialah mengembangkan filsafat manusia, bukannya filsafat tentang Roh atau Teologi. Singkatnya kritik filsafat manusia terhadap filsafat spiritual. Bagaimana ini bisa terjadi? Feuerbach mengatakan, alih-alih melampaui alienasi dengan cara melakukan rekonsiliasi dengan Tuhan, wujud rekonsiliasi dengan Tuhan itu sendiri merupakan alienasi.

Baca Juga: Kerja sama chip antara AS dengan Taiwan sudah jadi prioritas

Hegel, sebagaimana agama Kristen, menganggap bahwa manusia dan alam merupakan entitas yang terpisah satu sama lain, ucap Feuerbach. Dan hal tersebut merupakan kesalahan. Feurbach sebaliknya mengatakan bahwa manusia dan alam merupakan dua hal yang tak terpisah satu sama lain. Jika demikian persoalannya, maka jika seorang manusia memiliki kesadaran bahwa dirinya seharusnya menyatu dengan Tuhan, hal demikian adalah wujud alienasi.

Di sinilah letak dari materialisme Feuerbach, yakni sebagai wujud pembalikan atas filsafat Hegel yang bercorak idealistik. Ia mengubah Teologi menjadi Antropologi. Posisi Feuerbach ini mulai membuka celah kritik atas agama.

Jika menggunakan konsepsi alienasi Feuerbach ini, maka agama bukannya merupakan wujud penyelesaian masalah dari alienasi, justru sebaliknya agama itu sendiri merupakan masalah dan sumber dari alienasi.

Baca Juga: Coca-cola pun dipaksa ikut dalam gerakan anti diskriminasi

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah