Pemberlakuan tes usap anal untuk Covid-19 di China menuai protes

- 7 Maret 2021, 18:41 WIB
Ilustrasi - Jepang minta Tiongkok hentikan tes usap anal.*
Ilustrasi - Jepang minta Tiongkok hentikan tes usap anal.* //Pixabay/v-3-5-N-a

WartaBulukumba - Jika Anda seorang wisatawan dan punya tujuan melancong ke kota-kota di negara China maka Anda harus bersiap menjalani tes usap anal. 

Kebijakan medis tersebut sontak memicu protes dari negara lain. Penjelasan medis dari beberapa dokter China mengatakan tes dilakukan untuk menangkap pembawa virus corona yang mungkin tidak menunjukkan gejala atau yang mengembangkan gejala ringan tetapi pulih dengan cepat.

Menurut mereka, virus corona dapat dideteksi dalam tinja lebih lama daripada di hidung dan tenggorokan.

Baca Juga: Peretasan dialami 20.000 organisasi AS melalui kelemahan Microsoft

"Beberapa pasien tanpa gejala atau mereka dengan gejala ringan pulih dengan cepat dari COVID-19, dan mungkin tes tenggorokan tidak akan efektif untuk orang-orang ini," kata dokter penyakit menular di China, Li Tongzeng kepada CNN.

Menurut dia, para peneliti mengungkapkan pada beberapa orang yang terinfeksi, durasi waktu hasil nukleat positif bertahan lebih lama pada tinja dan tes usap anal mereka dibandingkan pada saluran pernapasan bagian atas.

"Oleh karena itu, menambahkan tes usap anal dapat meningkatkan tingkat deteksi positif dari yang terinfeksi," kata dia.

Baca Juga: Remaja gila di Brooklyn menggigit pipi seorang perawat

Beberapa warga negara China juga diharuskan melakukan tes usap ini. Pada Januari lalu, lebih dari 1.000 siswa dan guru di sebuah distrik sekolah di Beijing dites baik itu di anal maupun hidung.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah