WartaBulukumba - Formula terbaik untuk memulihkan kesepakatan terkait nuklir Iran nampaknya belum ditemukan oleh Washington dan Teheran.
Kedua belah pihak bersikeras menuntut pihak lain bertindak terlebih dahulu untuk patuh.
Iran mengatakan bahwa pihaknya akan memblokir inspeksi cepat oleh pengawas nuklir PBB mulai pekan depan jika pihak lain dalam kesepakatan nuklir 2015 tidak menegakkan kewajiban mereka.
Baca Juga: JK Singgung Buzzer tentang Cara Kritik yang Benar
Pernyataan Teheran tersebut menjadi sebuah tantangan bagi Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden untuk menghidupkan kembali perjanjian tersebut.
"Jika pihak lain tidak memenuhi kewajiban mereka pada 21 Februari, pemerintah berkewajiban untuk menangguhkan implementasi sukarela dari Protokol Tambahan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh.
"Ini tidak berarti mengakhiri semua inspeksi oleh pengawas nuklir PBB. Semua langkah ini dapat dibatalkan jika pihak lain mengubah jalannya dan menghormati kewajibannya," katanya, menyinggung AS.
Baca Juga: Selain Corona, Guinea juga harus menghadapi Epidemi Virus ebola
Dilansir WartaBulukumba dari Reuters, Senin 15 Februari 2021, utusan Iran untuk Badan Energi Atom Internasional menulis di Twitter pada hari Senin bahwa Teheran telah memberi tahu pengawas PBB tentang rencananya minggu depan untuk mengakhiri kewenangan inspeksi yang diberikan kepada badan tersebut berdasarkan pakta nuklir.