Semakin Membara! China kerahkan pesawat usir kapal AS di Laut Natuna Utara

- 7 Februari 2021, 14:13 WIB
FOTO FILE: Kapal perusak AS USS Mustin bermanuver dan mendekati kapal kargo kering dan amunisi USNS Wally Schirra (tidak diperlihatkan) dalam persiapan untuk pengisian ulang di laut di Pasifik Barat, 19 Februari 2018. Gambar diambil pada 19 Februari 2018. Dominique M. Lasco / AS Navy / Handout melalui REUTERS/MEDIAKUPANG.COM
FOTO FILE: Kapal perusak AS USS Mustin bermanuver dan mendekati kapal kargo kering dan amunisi USNS Wally Schirra (tidak diperlihatkan) dalam persiapan untuk pengisian ulang di laut di Pasifik Barat, 19 Februari 2018. Gambar diambil pada 19 Februari 2018. Dominique M. Lasco / AS Navy / Handout melalui REUTERS/MEDIAKUPANG.COM /

WartaBulukumba - Ketegangan di kawasan Laut Natuna Utara semakin membara. Sebuah kapal perusak yang dipersenjatai rudal milik Amerika Serikat (AS) telah diusir oleh China pada Jumat 5 Februari 2021.

Peristiwa pengusiran tersebut terjadi sehari setelah kapal perang AS itu melewati Selat Taiwan, dikutip dari Hindustan Times, Sabtu 6 Februari 2021.

Kapal perang dan pesawat milik Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China sebelumnya memberikan peringatan lalu mengusir kapal USS John S McCain dari dekat Pulau Xisha di wilayah yang disengketakan itu.

Baca Juga: Militer Myanmar Blokir Akses Internet

Sebelumnya Angkatan Laut AS mengatakan telah melakukan operasi kebebasan navigasi yang sah di wilayah tersebut.

Dikutip WartaBulukumba dari Pikiran-Rakyat.Com dalam artikel berjudul "Panas! China Usir Kapal Perang AS dari Laut Natuna Utara di Kepulauan Paracel", perselisihan di Laut Natuna Utara pada Jumat, adalah ketegangan AS yang pertama di wilayah itu sejak Presiden AS Joe Biden menjabat pada 20 Januari 2021 lalu.

Di era Trump, hubungan AS-China juga sudah memercikkan api ketegangan di kawasan Laut Natuna Utara.

Baca Juga: Mengharukan, Pertemuan Ibu dan Anak ini Setelah Berpisah 23 tahun

China mengklaim hampir seluruh Laut China Natuna Utara tetapi klaim itu dibantah oleh beberapa negara tetangga maritim termasuk Filipina, Brunei, Malaysia, dan Indonesia.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x