Network
WartaBulukumba - Benarkah bakal ada 'atmosfir baru' situasi keamanan di kawasan Timur Tengah setelah Joe Biden jadi Presiden Amerika Serikat (AS)? Para pengamat sibuk berspekulasi setelah Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki memastikan AS segera menghelat pertemuan dengan para negara mitra dan sekutunya, untuk membahas terkait Iran. Dan seperti biasa, di sana terdapat narasi tentang program nuklir Iran.
“Kami berharap bahwa beberapa percakapan baru-baru ini dengan mitra asing atau pemimpin asing akan dilakukan dengan mitra dan sekutu. Bahwa, kami pasti mengantisipasi bahwa ini akan menjadi bagian dari diskusi,” jelasnya.
Sementara itu Arab Saudi juga menyebut akan menggelar pertemuan dengan pemerintah Amerika Serikat (AS), membahas stabilitas dan keamanan kawasan.
Baca Juga: PSM Makassar resmi lepas Asnawi Mangkualam merumput di Korea Selatan
Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan Al Saud menyebut, pertemuan itu nantinya juga turut membahas mengenai Iran.
Secara khusus Faisal berharap AS dan Eropa akan mendukung Arab Saudi dalam menjadikan masalah keamanan dan tantangan bersifat militer, untuk menjadikannya sebagai kemakmuran global.
“Kami akan berdialog tentang berbagai tantangan regional, yang paling tidak melibatkan aktivitas penonaktifan Iran dan meningkatkan program nuklirnya,” ungkap Faisal Al Saud ketika menghadiri Forum Ekonomi Dunia (WEF) secara daring, Jumat 29 Januari 2021 malam, waktu Indonesia.
Baca Juga: Ada bayi tujuh bulan korban SJ-182 yang belum teridentifikasi
Seperti dikutip WartaBulukumba.Pikiran-Rakyat.Com dari RRI.co.id, Faisal menyatakan, negaranya memiliki optimisme dapat mengatasi masalah stabilitas dan keamanan di kawasan melalui kerjasama dengan AS dan Eropa.
