Facebook membatasi konten Militer Myanmar

- 12 Februari 2021, 17:10 WIB
Sajian spesial medsos Facebook, Instagram, Twitter dan Snapchat saat perayaan Tahun Baru Imlek 2021.
Sajian spesial medsos Facebook, Instagram, Twitter dan Snapchat saat perayaan Tahun Baru Imlek 2021. /Pixabay/kropekk_pl

WartaBulukumba - Militer memiliki kekuatan senjata dan bisa menguasai sebuah negara tapi militer tidak bisa mengendalikan media sosial.

Lantaran dinilai oleh pihak otoritas Facebook bahwa Militer Myanmar terus menyebarkan informasi yang salah setelah mereka merebut kekuasaan dan menahan para pemimpin sipil dalam kudeta pada 1 Februari, maka terbit kebijakan situs tersebut untuk mengurangi distribusi semua konten dan profil yang dijalankan oleh Militer Myanmar

Facebook pada Jumat 12 Februari 2021 mengatakan akan membatasi konten Militer Myanmar akibat distribusi informasi yang salah.

Baca Juga: Kisah Mya, korban pertama dalam aksi protes di Myanmar

Sebenarnya kebijakan yang diambil oleh Facebook itu bukan merupakan larangan, tetapi ditujukan untuk mengurangi jumlah orang yang melihat konten-konten yang diunggah kelompok militer Myanmar tersebut.

Tindakan pengurangan distribusi konten itu diterapkan Facebook terhadapsebuah laman resmi yang dijalankan oleh tentara dan satu laman lainnya yang dijalankan oleh juru bicara militer Myanmar serta laman-laman tambahan lainnya yang dikontrol oleh pihak militer yang berulang kali melanggar kebijakan dengan mengunggah informasi salah, kata perusahaan layanan jejaring sosial itu dalam sebuah pernyataan.

Laman-laman tersebut juga tidak akan muncul di umpan berita seperti yang direkomendasikan.

Baca Juga: Bayern Munich memperpanjang Dominasi Eropa di Piala Dunia Antar Klub

Perusahaan raksasa media sosial itu mengatakan pihaknya juga telah menangguhkan kemampuan lembaga pemerintah Myanmar untuk mengirim permintaan penghapusan konten ke Facebook melalui saluran normal yang digunakan oleh para pihak berwenang di seluruh dunia.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: RRI Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah