Polisi Myanmar dilatih Uni Eropa dalam Teknik Pengendalian Massa

- 11 Februari 2021, 22:22 WIB
Aksi demonstrasi di Yangon, Myanmar
Aksi demonstrasi di Yangon, Myanmar /Reuters/Stringer/

WartaBulukumba - Uni Eropa (UE) memberikan pelatihan pengendalian massa (dalmas) kepada unit-unit khusus Polisi Myanmar yang diduga terlibat dalam tindakan keras terhadap pengunjuk rasa pro-demokrasi.

Negara-negara UE juga telah berbagi teknik pertahanan hanya karena kekhawatiran tentang kemungkinan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

Proyek yang dimulai pada tahun 2012 ini memberikan pelatihan dan peralatan untuk membantu memodernisasi pasukan polisi yang dikendalikan militer Myanmar sejalan dengan "praktik terbaik internasional dan penghormatan terhadap Hak Asasi Manusia".

Baca Juga: Komnas HAM siap serahkan Barang Bukti Penembakan Laskar FPI ke Mabes Polri

Akhirnya proyek pelatihan itu ditangguhkan oleh UE pekan lalu setelah militer Myanmar melancarkan kudeta yang telah memicu gerakan protes terbesar di negara itu dalam lebih dari satu dekade.

Unit kontrol massa spesialis yang menerima pelatihan Uni Eropa telah terlibat dalam mengawasi protes dan termasuk di antara mereka yang dituduh menggunakan kekuatan berlebihan terhadap para demonstran termasuk menembakkan meriam air, peluru karet dan amunisi.

Seorang anggota dari salah satu unit khusus pengendalian massa ini diduga adalah petugas yang digambarkan dalam gambar yang beredar di media sosial yang mengarahkan senjatanya ke para demonstran selama protes di ibu kota, Naypyidaw, pada hari Selasa.

Baca Juga: Warga Sinjai tewas kecelakaan di Bulo-Bulo

Dilansir WartaBulukumba dari The Guardian, Kamis 11 februari 2021, seorang wanita muda ditembak di kepala selama protes itu, meskipun belum dikonfirmasi bahwa petugas dalam gambar menembakkan peluru itu.

Halaman:

Editor: Nurfathana S

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x