Aung San Suu Kyi ditangkap oleh militer, begini reaksi Muslim Rohingya

- 3 Februari 2021, 13:23 WIB
Ilustrasi pengungsi Rohingya.
Ilustrasi pengungsi Rohingya. /Mohammed Jamjoom/Al Jazeera

WartaBulukumba - Bagai api melalap jerami, berita penangkapan dan penahanan Aung San Suu Kyi menyebar dengan cepat di kamp pengungsian yang padat di Bangladesh tempat tinggal sekitar 1 juta pengungsi Rohingya saat ini.

Sekitar 740.000 warga Rohingya melakukan perjalanan dari negara bagian Rakhine, Myanmar, ke Bangladesh setelah operasi militer pada Agustus 2017 yang menurut PBB dapat dikategorikan sebagai genosida.

Komunitas Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh bersukacita atas kudeta dan penahanan Aung San Suu Kyi oleh militer. Mereka sudah tiga tahun ini tinggal di kamp-kamp pengungsi.

Baca Juga: Kecurangan pemilu, alasan militer Myanmar lakukan kudeta

Suu Kyi adalah pemimpin de facto negara pada saat itu dan pada 2019 membela militer Myanmar di Mahkamah Kriminal Internasional (ICJ) yang mendengarkan kekejaman terhadap Rohingya, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan.

"Dia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kita tidak merayakannya?," kata pemimpin komunitas Rohingya, Farid Ullah, kepada AFP dari Kutupalong—pemukiman pengungsi terbesar di dunia.

Mohammad Yusuf, seorang pemimpin di kamp tetangga Balukhali, mengatakan: "Dia adalah harapan terakhir kami, tetapi dia mengabaikan penderitaan kami dan mendukung genosida terhadap Rohingya."

Baca Juga: Pihak PLN: Investasi untuk persiapan MotoGP Mandalika capai Rp14 miliar

"Beberapa orang Rohingya mengadakan doa khusus untuk menyambut 'keadilan' yang diberikan kepada pemenang Hadiah Nobel Perdamaian," kata Mirza Ghalib, seorang pengungsi di kamp Nayapara.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x