PILHI: AS dan penjajah 'Israel' bedebah adalah 'the real terrorist'

- 22 November 2023, 14:27 WIB
Suasana di salah satu sudut Kota Gaza yang dihancurkan pasukan udara Zionis teroris.
Suasana di salah satu sudut Kota Gaza yang dihancurkan pasukan udara Zionis teroris. /REUTERS/Fadi Alwhidi/aa.

WartaBulukumba.Com - Duka mengepul hitam akibat genosida 'Penjajah Israel' atas Gaza dikirim ke langit global, aktivis 98, Syamsir Anchi di Makassar, Sulsel menegaskan bahwa "AS dan penjajah Israel adalah the real terrorist!". Dia mendesak para aktivis di seluruh dunia bersatu melawan ketidakadilan, dan kezaliman di Palestina, mulai Gaza hingga Tepi Barat.

Menurut Syamsir Anchi yang juga Direktur Eksekutif LSM PILHI, pasukan Zionis teroris telah melewati batas dalam perang melawan Hamas. Bukan hanya pasukan Hamas yang menjadi target serangan, namun semuanya termasuk warga sipil, anak-anak dan perempuan serta fasilitas sipil.

Syamsir Anchi meminta semua pemimpin negara yang berbasis muslim bersatu melawan teroris.

"Hamas bukanlah teroris, AS dan Zionis teroris melakukan playing victim, seolah Hamas adalah teroris, padahal AS dan 'Israel' teroris yang sebenarnya," tegas Anchi dengan nada tinggi ketika bertandang di kantor redaksi media ini pada Rabu, 22 November 2023.

Baca Juga: Hamas tak henti permalukan Zionis! Pasukan IDF mundur, 500 tewas dan mendekati 300 kendaraan tempur hancur

Ia menegaskan, waktunya dunia perangi teroris, jangan hanya mengutuk atau mengecam, tapi perlunya negara-negara muslim bersatu menghancurkan para teroris, AS dan penjajah 'Israel' serta sekutunya. Pembantaian warga sipil di Gaza adalah pelanggaran HAM berat, tidak cukup hanya diseret ke peradilan militer internasional.

Dibutuhkan tekad yang kuat, persatuan, dan pandangan yang sama dalam memerangi teroris, AS dan 'Israel'. Gaza telah lama membutuhkan tindakan nyata, butuh nyali dan terlibat aktif dalam memerangi teroris AS dan penjajah 'Israel'.

Dalam perang di Gaza, pertempuran sengit di berbagai front terus berlangsung antara mujahidin Palestina, termasuk Al Qassam Hamas dan lima milisi lainnya melawan pasukan IDF Zionis teroris.

Baca Juga: Update perang di Gaza dan Tepi Barat: Lima milisi mujahidin Palestina bergabung menggasak pasukan IDF Zionis

Pasukan zionis menargetkan fasilitas sipil, rumah sakit, rumah ibadah, sekolah, tempat pengungsian, dan rumah-rumah warga sipil yang seharusnya patut dilindungi, namun menjadi sasaran serangan udara, darat, dan laut pasukan IDF sejak pecah perang 8 Oktober 2023, sehari setelah serangan "Badai Al-Aqsa".

Sekitar 100 pasukan keamanan PBB yang bertugas di Yerusalem pun dibantai oleh pasukan Zionis yang memang kesetanan menyerang apa saja yang dianggap menghalangi aksi militernya.

Jumlah Korban 147 Hari Perang

Merujuk data dari Kementerian Kesehatan Palestina dan Perhimpunan Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS), sebagaimana dikutip dari Al Jazeera, mencatat setidaknya ada 13.300 korban meninggal, termasuk 5.600 anak-anak, dan 3.550 wanita. Angka ini naik 300 jiwa dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Cuma menang 'melawan' rumah sakit! Zionis kalah terus dalam pertempuran darat, 270 kendaraan tempur hancur

Belum termasuk korban luka-luka diperkirakan lebih 30.000 orang, dengan sekitar 75% diantaranya adalah anak-anak dan perempuan. Dan laporan orang yang dinyatakan hilang sekitar 6.000 orang di Gaza. Sementara di Tepi Barat, tercatat 217 orang meninggal, termasuk 50. Lebih dari 2.750 luka-luka

Di wilayah Palestina terjajah yang diduduki Zionis teroris, pada 10 November, para pejabat penjajah 'Israel' merevisi jumlah korban 'pemukim haram' yang tewas dari 1.405 menjadi sekitar 1.200 orang. Sementara luka-luka sebesar 5.600 orang.

50 Jurnalis Korban Perang

Dilaporkan sekitar 50 jurnalis telah terbunuh sejak perang Israel-Gaza dimulai pada 7 Oktober.

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis (CPJ) dan Federasi Jurnalis Internasional (IFJ), sebanyak 43 jurnalis Palestina, empat jurnalis Israel dan tiga jurnalis Lebanon telah terbunuh.

Jurnalis yang terbunuh itu, sebagian besar dalam menjalankan tugasnya, meliput di medan perang, terkhusus jurnalis Gaza mereka juga korban brutal serangan udara pasukan Yahudi.

Biadab Rumah Sakit Indonesia Dirudal

Selasa dini hari kemarin, pasukan 'Penjajah Israel' kembali melakukan serangan udara dan targetnya adalah RS Indonesia.

Tidak puas hanya dengan mengepung RS Indonesia, mereka pun meledakkan RS Indonesia khususnya di lantai 2. Sebanyak 12 korban meninggal dan puluhan lainnya terluka akibat serangan rudal Zionis.

Direktur jenderal kementerian kesehatan telah memberikan informasi terkini mengenai situasi di rumah sakit yang terkepung di Gaza utara, salah satunya di RS Indonesia.

"Tidak ada perawatan yang tersedia untuk sekitar 550 orang di RS Indonesia. Pengepungan tersebut mengakibatkan kematian beberapa orang yang dibawa ke fasilitas tersebut dan terluka," katanya.

"Mereka yang terluka namun tidak terbunuh dalam serangan Zionis akhirnya kehabisan darah dan meninggal, karena mereka tidak dapat mencapai fasilitas tersebut," bebernya sebagaimana dikutip dari media Al Jazeera.

Syamsir Anchi menekankan, betapa pun perang mujahidin Palestina melawan Zionis teroris dan AS, sangat mendesak para pemimpin muslim di dunia meningkatkan sikap mereka dari mengecam atau mengutuk serangan menjadi terlibat secara aktif dalam menyikapi genosida penduduk Gaza. Jika tidak, maka korban akan terus berjatuhan, dan mereka para teroris AS dan penjajah 'Israel' kian menjadi-jadi.

"Saatnya bertindak, mari melakukan aksi terbaik kita menghentikan genosida di Gaza dengan segala upaya, dan sekecil apa pun peranan kita, termasuk do'a agar saudara-saudara kita di Gaza bisa aman dari serangan 'iblis' berwujud manusia," pungkas Anchi.***

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah