Network
WartaBulukumba.Com - Gelombang protes sedang berderap di seluruh dunia terhadap kebiadaban Zionis 'Israel' atas Gaza, Palestina. Aksi unjuk rasa diikuti jutaan orang di kota-kota besar dan kecil di dunia, termasuk di Indonesia. Gerakan perlawanan terhadap Zionis ada adi mana-mana tanpa dibatasi geografi, ideologi bahkan agama.
Tak terkecuali di Sulawesi Selatan, Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia (PILHI) juga ikut serukan boikot produk Zionis 'Israel'. Direktur PILHI, Syamsir Anchi membentangkan sebua analogi.
"Ketika Nabi Ibrahim dibakar oleh Namrud, ada hewan yang pro kepada raja Namrud, yakni cicak dengan cara menyemburkan angin lewat mulutnya agar api menyala lebih besar. Sementara semut berpencar mencari air untuk disiramkan melalui mulutnya, begitupun burung pipit yang bolak balik dari sebuah danau guna menghisap air dan bermaksud memadamkan api," tuturnya kepada WartaBulukumba.Com pada Kamis, 2 November 2023.
Baca Juga: Boikot produk Israel adalah kesempatan memperkuat industri lokal
Lalu, lanjut Anchi, ada binatang gagak dengan nyinyir, mengatakan mereka, pipit dan semut, tidak akan sanggup memadamkan api yang disusun kayu setinggi gunung.
"Namun, Allah berkehendak lain, disuruhnya api untuk dingin, sehingga nabi Ibrahim selamat dari percobaan pembakaran oleh Namrud dan pasukannya," urai Anchi.
Kini, di tengah genosida penduduk Gaza oleh Zionis dan sekutunya melawan Hamas dan sayap militernya, muncul imbauan dan seruan terkhusus kepada Muslim di seluruh penjuru dunia agar memboikot produk Yahudi.
"Matahari kian tinggi, lantas maksud baik saudara untuk siapa' potongan bait puisi almarhum WS Rendra. Mari tunjukkan kepedulian kita, karena sesungguhnya mukmin itu bersaudara. Jika tidak dengan keyakinan, pertalian darah, setidaknya untuk kemanusiaan," tegas Anchi.
Baca Juga: Seruan 'Boycott Zionist Products' bergaung di seluruh dunia
