NASA luncurkan tiga roket ke Gerhana Matahari Total 8 April

- 8 April 2024, 21:23 WIB
Ilustrasi Gerhana Matahari  Total  -  NASA luncurkan tiga roket ke Gerhana Matahari Total 8 April
Ilustrasi Gerhana Matahari Total - NASA luncurkan tiga roket ke Gerhana Matahari Total 8 April /pixabay/@ELG21/

WartaBulukumba.Com - Dari Kota Mazatlán di Meksiko hingga pantai timur Newfoundland di Kanada, Bulan akan menyelimuti Matahari secara sempurna, menjadikan siang berubah menjadi malam.

Roket, pesawat, balon, dan pengamat tak terhitung jumlahnya bersiap untuk mengamati gerhana matahari total pada 8 April 2024.

 

Publikasi NASA melalui laman resminya di Nasa.gov, Para insinyur NASA berencana untuk meluncurkan roket-rocket tersebut pada tiga titik waktu: 45 menit sebelum gerhana, di tengah-tengah gerhana, dan 45 menit setelah gerhana.

Baca Juga: Ada ledakan besar Matahari saat gerhana 8 April

Roket NASA bakal mencapai inosfer

Setiap roket akan mencapai ketinggian maksimum di tengah-tengah ionosfer dengan harapan untuk mempelajari efek lengkungan cahaya selama gerhana Matahari.

Eksperimen serupa telah dilakukan selama gerhana Matahari sebagian pada Oktober 2023, yang mengungkapkan gangguan pada komunikasi radio dan satelit.

Peluncuran roket ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan kemampuan untuk memprediksi dan mengatasi gangguan semacam itu di masa depan.

Baca Juga: Komet Setan dan Gerhana Matahari Total 8 April: Pertanda Perang Dunia Ketiga dan kemunculan Imam Mahdi?

NASA berencana untuk meluncurkan roket langsung ke bayangan gerhana, sebagai bagian dari program APEP (Atmospheric Perturbations around Eclipse Path) dengan tujuan meningkatkan pemahaman tentang dampak gerhana terhadap teknologi komunikasi dan atmosfer Bumi.

Rencana ini tak hanya mengundang antusiasme jutaan orang, tetapi juga menarik perhatian insinyur NASA di Virginia. Mereka berharap untuk mengumpulkan data yang cukup untuk memproyeksikan dan mencegah gangguan pada teknologi komunikasi terestrial.

Para ilmuwan berharap dapat mengamati atmosfer Matahari, bereaksi satwa liar terhadap peristiwa langit tersebut, serta meluncurkan roket untuk mempelajari atmosfer Bumi.

Baca Juga: Gerhana Matahari Total sebelum lebaran 2024 akan menyulitkan pengamatan hilal

Diperkirakan 31 juta orang akan berada di jalur gerhana, dua kali lipat dari gerhana matahari total terakhir yang melintasi AS pada tahun 2017.

Para ilmuwan gembira karena gerhana ini akan melintasi daratan yang jauh lebih padat penduduknya dibandingkan gerhana yang terjadi di AS pada tahun 2017.

Dikutip dari BBC News, Adam Hartstone-Rose dari NC State University di North Carolina memimpin proyek untuk mempelajari reaksi hewan liar terhadap gerhana. Pada tahun 2017, timnya mengamati hewan di berbagai kebun binatang di jalur gerhana total.

Ratusan sukarelawan akan menempatkan perangkat kecil seukuran telepon, disebut AudioMoths, di sepanjang jalur gerhana total untuk mendengarkan suara binatang di sekitar.

Para ilmuwan berharap bahwa peristiwa langka ini akan memberikan wawasan baru tentang perilaku hewan dan dampak gerhana matahari total terhadap atmosfer dan kehidupan di Bumi.

Gerhana Matahari Total menyuguhkan momen kegelapan yang singkat, yang masih belum sepenuhnya dipahami oleh ilmuwan.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah