UFO sightings di Palembang Sumatra, kesaksian pilot Sekutu tahun 1944

- 28 Desember 2021, 07:00 WIB
Ilustrasi UFO - UFO sightings di Palembang Sumatra, kesaksian pilot Sekutu tahun 1944
Ilustrasi UFO - UFO sightings di Palembang Sumatra, kesaksian pilot Sekutu tahun 1944 /Pixabay/Peter-Lomas

WartaBulukumba - Unidentified Flying Object (UFO) sightings atau penampakan benda terbang tak dikenal di Indonesia didokumentasikan dengan apik dalam berbagai laporan oleh ufologi.

Dalam berbagai laporan di masa sebelum dan pasca Perang Dunia Kedua, catatan berikut ini termasuk dokumentasi paling awal yang dikumpulkan oleh BETA UFO Indonesia, komunitas pemerhati UFO di Tanah Air.

Peristiwa ini terjadi pada tahun 1944, kisah pengalaman seorang pilot tentara Sekutu Kapten Alvah M. Reida dari Grup Bom 486, Skuadron 792, Komando Pembom ke-20, yang berbasis di Kharagapur, India.

Baca Juga: USO, versi lain UFO di bawah permukaan laut yang juga pernah muncul di Indonesia

Dia sedang dalam misi dari Ceylon untuk mengebom Palembang, Sumatra, menerbangkan Bomber B-29 di ketinggian 14.000 kaki dan sebuah indikasi kecepatan udara 210 mph.

Penembak dan kopilot kanan melaporkan adanya objek bulat berwarna merah atau oranye terang yang berjalan di sekitar pesawat sekitar 500 yard dari sayap kanan. Diameternya sekitar 5 atau 6 kaki dan sepertinya terus bergetar.

Kapten Reida berusaha mengelak, tetapi objek itu mengikuti setiap manuver selama sekitar delapan menit, lalu tiba-tiba berbelok 90 derajat secara tiba-tiba dan melaju dengan cepat.

Baca Juga: Alor UFO Incident 1959, salah satu peristiwa sejarah kemunculan Alien di Indonesia

"Saya sedang dalam misi dari Ceylon, mengebom Palembang, Sumatra. Tanggalnya 10 Agustus 1944, waktu tak lama setelah tengah malam. Ada 50 pesawat yang sedang mogok masuk ke sasaran dengan interval sekitar 2 atau 3 menit. Pesawat saya sedang yang terakhir tepat sasaran dan tugas kita untuk mengebom, lalu menjatuhkan photo flash bombs, ditempelkan parasut, melakukan beberapa kali run di atas area target, memotret kerusakan dari pesawat-pesawat sebelumnya. Mendung di atas kami Ketinggian kami adalah 14.000 kaki, menunjukkan kecepatan udara sekitar 210 mph."

"Sementara di daerah sasaran umum kami terkena tembakan antipeluru sporadis, tetapi segera setelah meninggalkan daerah ini, itu berhenti. Sekitar 20 atau 30 menit kemudian penembak kanan dan co-pilot saya melaporkan benda aneh yang berjalan sekitar 500 yard dari kami di sayap kanan. Pada jarak itu ia muncul sebagai objek bulat, mungkin berdiameter 5 atau 6 kaki, berwarna merah atau oranye yang sangat terang dan intens. Tampaknya memiliki efek halo."

"Penembak saya melaporkan bahwa itu datang dari sekitar posisi jam lima di level kami. Tampaknya terus-menerus berdenyut atau bergetar. Dengan asumsi itu adalah semacam objek yang dikendalikan radio yang dikirim untuk mempercepat kami, saya melakukan tindakan mengelak, mengubah arah secara konstan saat sejauh 90 derajat dan ketinggian sekitar 2000 kaki. Itu mengikuti setiap manuver kami selama sekitar 8 menit, selalu memegang posisi sekitar 500 yard dan sekitar jam 2 dalam kaitannya dengan pesawat. Ketika pergi, itu membuat 90 tiba-tiba derajat berubah, naik dan berakselerasi dengan cepat; itu menghilang dalam mendung."

Baca Juga: Kisah-kisah baku tembak dengan UFO, salah satunya terjadi di Indonesia tahun 1964!

Kapten Reida menambahkan: "Selama evaluasi serangan dan interogasi setelah misi ini, saya membuat laporan terperinci kepada Intelijen, mengira itu adalah jenis baru dari rudal atau senjata yang dikendalikan radio."

Berbagai penjelasan diberikan untuk Foo Fighters. Penjelasan resminya adalah bahwa itu adalah efek medan magnet yang tercipta di sayap pesawat.

Tetapi mengapa tidak satupun dari efek ini hadir pada pesawat modern dan mengapa objek tidak selalu diamati dalam kontak dengan sayap dan sering terlihat jauh dari pesawat tidak pernah dijelaskan.

Baca Juga: Inilah data penampakan UFO di Indonesia sejak tahun 1883

Sensor militer menyimpan laporan fenomena ini dari surat kabar sampai Desember 1944.

Sepanjang perang, objek serupa terlihat oleh pengamat militer dan sipil di Amerika Serikat.***

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah