Penyandang disabilitas dalam angkatan kerja menurun, salah satu penghambatnya adalah penyedia kerja

22 Februari 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi Disabilitas /Pixabay/Hansuan_Fabregas

WartaBulukumba - Menurunnya partisipasi penyandang disabilitas dalam angkatan kerja menandakan kesulitan yang dialami penyandang disabilitas dalam pasar tenaga kerja saat ini.

Sejumlah faktor penghambat berasal dari sisi penyedia kerja, dari sisi kebijakan dan program pemerintah serta dari sisi angkatan kerja disabilitas itu sendiri.

Mengacu pada data BPS (2020), Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) penyandang disabilitas jauh berada di bawah TPAK non-disabilitas. Dalam rentang tahun 2016 hingga 2019 TPAK semakin menurun.

Baca Juga: Kaktus langka mekar untuk pertama kalinya di Inggris, bahkan disiarkan langsung

Ketua PerMaTa Bulukumba, Ardiansyah, mengungkapkan sebuah inisiatif bisa diupayakan untuk mendorong akses dan peluang kerja dan wirausaha yang lebih inklusif bagi angkatan kerja disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta.

"Berbagai terobosan maupun wacana perlu dihimpun kembali dalam ruang dialektika antar berbagai pihak yang peduli persoalan ini," kata Ardiansyah, Senin 22 Februari 2021.

Ia menjelaskan, sejak 2018, Yayasan NLR Indonesia bersama Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Persatuan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI), dan Perhimpunan Mandiri Kusta (PerMaTa) Sulawesi Selatan menginisiasi Proyek Membangun Ekonomi Lokal Penyandang Disabilitas melalui Advokasi untuk Kebijakan Inklusif (Proyek LEAP) yang bertujuan membuka peluang dan akses pekerjaan yang lebih inklusif bagi penyandang disabilitas dan orang yang pernah mengalami kusta (OYPMK).

Baca Juga: Menlu AS: Kami akan melakukan tindakan tegas kepada pelaku kekerasan di Myanmar

Di tempat terpisah, Program Manager NLR Indonesia, Widya Prasetyanti mengemukakan bahwa setelah hampir tiga tahun implementasi, sejumlah capaian dan pembelajaran mulai nampak sebagai hasil proyek yang dilaksanakan di Makassar, Bulukumba, dan Toraja Utara.

"Sehubungan dengan akan berakhirnya proyek LEAP, NLR Indonesia bersama mitra organisasinya akan membagikan refleksi, pembelajaran, serta rekomendasi kepada para aktor ketenagakerjaan inklusif seperti pemerintah baik di tingkat daerah maupun nasional, pelaku usaha sebagai penyedia kerja, dan publik pada umumnya," jelasnya.

Kegiatan tersebut akan dilakukan melalui lokakarya dan dialog interaktif secara daring (online) bertajuk “Proyek LEAP: inisiatif untuk memajukan ketenagakerjaan inklusif bagi penyandang disabilitas” dengan mengundang implementor dan penerima manfaat program sebagai penyaji serta para pemangku kepentingan dan para ahli dalam bidang ketenagakerjaan sebagai penanggap.

Baca Juga: Belum usai Covid-19, Rusia harus menghadapi lagi Virus Flu Burung

Kegiatan akan diselenggarakan secara online pada hari Rabu-Kamis, 24-25 Februari 2021, pukul 10.00-12.00 WITA. Registrasi: bit.ly/LokDis1 untuk mendapatkan merchandise workshop atau dapat langsung bergabung di hari H melalui zoom meeting ID: 890 526 0859. Password: LEAP.

"Kami berharap sejumlah cerita yang dibagikan akan menjadi pijakan bagi gagasan dan inisiatif baru oleh berbagai pihak yang punya misi yang sama," kata Widya.***

 

 

Editor: Nurfathana S

Tags

Terkini

Terpopuler