Network
WartaBulukumba - Gempa yang terjadi di Sulbar sejak dua pekan yang lalu, tak hanya meninggalkan puing-puing reruntuhan tetapi juga kepiluan.
Gempa susulan bahkan mengulangi traumatik yang belum sembuh di dada korban yang menangis. Kehilangan keluarga, harta dan beberapa tahta yang jatuh disungkur getaran bumi.
Hati siapa yang tak luruh? Mendengar teriak ketakutan dan isak tangis kesakitan. Jiwa kemanusiaan lahir dari segala penjuru. Relawan yang mengumpulkan donasi mewarnai jalan-jalan ramai.
Baca Juga: Dermawan ini wakafkan Al Qur'an ke beberapa rumah tahfiz di Bulukumba
Karang Taruna Bina Bangsa dari desa Anrang turut melukis empati dengan menyandang kalimat "Open Donasi" dan "Bina Bangsa Berbagi." Mereka bertandang di jalan raya, pasar dan tempat-tempat umum.
Hari demi hari peluh mereka menjelma donasi yang siap diberangkatkan ke Sulbar. Dana yang berhasil dikumpulkan dengan turun ke jalan diubah menjadi bingkisan-bingkisan logistik sesuai keperluan masyarakat yang terdampak gempa.
Tak lupa mereka membawa cinta yang membersamai langkah para relawan.
Baca Juga: Mereka masih bertahan di tenda darurat akibat rumah mereka sudah hancur
