Hari Kemerdekaan Indonesia: 3 contoh naskah pidato upacara HUT RI ke 78

- 16 Agustus 2023, 16:21 WIB
Ilustrasi. bendera merah putih
Ilustrasi. bendera merah putih /Foto : iStockphoto/Rawpixel

WartaBulukumba.Com - Hari Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 dan pada 2023 sudah tiba di usia ke 78. Pagi yang merona dalam pangkuan waktu, sinar matahari merayap lembut membelah awan. Suara langkah tegap terdengar dalam harmoni, mengisi udara dengan semangat kemerdekaan.

Bendera merah-putih berkibar megah, menerjang embusan angin seolah menyampaikan pesan hening para pahlawan. Detak langkah penuh disiplin terhias dengan seragam cemerlang, mengalun seiring lagu Indonesia Raya yang menggetarkan jiwa. Sorak sorai meriah bergema di sepanjang jalan, membalut ruang dan waktu dengan kebanggaan. Mata berkaca, terpancar rasa nasionalisme dalam setiap mata yang menatap bendera yang berkibar di puncak tiang.

Berikut tiga contoh naskah pidato HUT RI ke 78 yang bisa Anda manfaatkan dalam perayaan kemerdekaan.

Baca Juga: SD 58 Tanete kembali wakili Bulukumpa dalam Lomba Gerak Jalan Indah se-Kabupaten Bulukumba

1. Pidato Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-78: Bersama Membangun Negeri yang Semakin Maju

Salam sejahtera untuk seluruh hadirin yang saya hormati,

Hari yang berbahagia telah tiba, saat kita semua berkumpul untuk merayakan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78. Momentum ini tidak hanya sekadar perayaan seremonial, tetapi juga momen penting untuk merefleksikan perjalanan panjang perjuangan bangsa ini dalam menggapai kemerdekaan dan menjaga persatuan.

Kita semua tahu, 17 Agustus bukan hanya sekadar tanggal dalam kalender. Ia adalah lambang semangat, keberanian, dan tekad rakyat Indonesia dalam meraih hak untuk menentukan nasib sendiri. Kita mengenang jasa para pahlawan yang telah berjuang tanpa kenal lelah, mengorbankan nyawa dan tenaga, demi kebebasan dan martabat bangsa.

Baca Juga: Contoh naskah pidato untuk upacara pengibaran bendera Merah Putih HUT RI ke 78

Namun, perayaan ini tidak hanya tentang mengenang masa lalu. Ia adalah panggilan untuk bergerak maju, untuk meneruskan mimpi dan cita-cita para pendahulu kita. Seperti sebuah kisah yang tak pernah usang, kita punya tugas besar di pundak kita: meneruskan perjuangan mereka dalam membangun negeri yang semakin maju dan sejahtera.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x