Malaka di tapal batas Indonesia-Timor Leste, bupatinya Doktor dan penduduknya mampu memanggil buaya

25 Juli 2022, 16:40 WIB
Bupati Malaka, DR. Simon Nahak. S.H., M.H. /Pikiran Rakyat

WartaBulukumba - Malaka, salah satu lekuk Nusantara yang ajaib itu terletak di tapal batas Indonesia dengan Timor Leste.

Malaka beruntung memiliki Doktor Simon Nahak, Bupati Malaka saat ini.

Malaka, sebuah daerah di mana sejumlah penduduknya bisa memanggil buaya di sungai! Terkesan mistis namun Doktor Simon Nahak menuturkan bahwa itu adalah salah satu kearifan lokal di daerahnya.

 Baca Juga: Citayam Fashion Week sudah didaftarkan ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual oleh Baim Wong

Doktor Simon Nahak sebelum menjadi Bupati Malaka, merupakan dosen Universitas Warmadewa (Unwar) yang juga Ketua Program Studi (Kaprodi) Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Unwar.

Dr. Simon Nahak, SH.,MH., berhasil terpilih menjadi Kepala Daerah pada Pilkada serentak 2020 di tanah kelahirannya.

Doktor Simon Nahak berhasil terpilih menjadi Bupati di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur Periode 2021-2025.

Baca Juga: Temuan senjata api US Army, begini penjelasan Panglima TNI

Kabupaten Malaka belum memiliki satupun universitas. Di sana hanya ada sekolah tinggi serta jenjang PAUD, TK, SD, SMP dan SMA sederajat.

Dalam program Klarifikasi Bupati Malaka dengan Forum Pimred PRMN pada Jumat sore, 22 Juli 2022, tersibak banyak hal yang unik dan menarik ihwal Malaka.

Salah satu bagian penting dari Indonesia itu bernama Malaka dan Doktor Simon Nahak mengungkapkan sebuah prinsip hidup yakni cinta.

"Konsep hubungan cinta antara pribadi dengan Tuhan, alam semesta dan sesama, itu keseimbangan yang selalu saya usahakan terapan dalam hidup saya," tuturnya.

Baca Juga: Garong dana BOP TPQ di Bulukumba, Kejari menahan seorang ASN Kemenag sebagai tersangka

Dibesarkan sejak kecil dalam kondisi kehidupan serba keterbatasan, Doktor Simon Nahak berhasil terpilih oleh rakyat Malaka menjadi Bupati Malaka meskipun diusung oleh partai gurem.

Doktor Simon Nahak yang terdengar sangat fasih Bahasa Inggris ini mengungkapkan bahwa dunia pendidikan di Malaka juga sedang bertumbuh dan menggeliat.

Sudah ada sejumlah pelajar dan mahasiswa Malaka yang tersebar di sejumlah sekolah dan perguruan tinggi di berbagai daerah di Indonesia bahkan luar negeri.

Baca Juga: WHO tetapkan cacar monyet darurat kesehatan, Kemenkes siapkan hal ini

Program kartu Malaka Cerdas di Malaka sedang dikembangkan terus untuk membantu pelajar dan mahasiswa Malaka terutama mereka yang akan menyelesaikan studi tahap akhir.

"Kendati tertatih-tatih karena persoalan anggaran namun saya bersyukur masih bisa terus bergerak dan berusaha berbuat yang terbaik," ungkapnya.

Tantangan Malaka saat ini bukan hanya pandemi namun juga bencana alam yang biasa melanda.

Baca Juga: Bebas murni tahun 2023, Habib Rizieq harus ikuti Bimbingan Kemasyarakatan

Memberantas korupsi dari pinggir dengan menerapkan teori 'makan bubur'.

"Orang makan bubur harus dari pinggir. Kami memulai dari desa. Saya biasa 'ngantor' di lapangan," ungkapnya.

Doktor Simon menuturkan bahwa dia kerap melakukan sidak, pagi-pagi kadang sudah berada di depan sebuah kantor desa untuk memastikan jam pelayanan kantor desa disiplin memulai pelayanan atau tidak.***

Editor: Alfian Nawawi

Tags

Terkini

Terpopuler