Desa Ban lokasi terparah akibat gempa di Karangasem Bali, ada balita tertimpa bangunan

16 Oktober 2021, 19:03 WIB
90 Persen Rumah di Desa Ban Karangasem Bali Rusak Parah Akibat Gempa /PMJ News

WartaBulukumba - Luluh lantak menghiasi pemandangan terkini di wilayah Desa Ban.

Desa Ban merupakan lokasi terparah akibat dampak gempa magnitudo 4.8 di Karangasem Bali pada Sabtu, 16 Oktober 2021.

Keseluruhan rumah warga mengalami rusak parah. 

Baca Juga: Kominfo blokir akses 4.873 konten fintech ilegal

"90 persen rumah warga rusak parah," terang Sekretaris BPBD Karangasem, Putu Eka Putra Tirtana, dikutip dari PMJ News, Sabtu 16 Oktober 2021.

Satu korban meninggal dunia tertimpa bangunan di Desa Ban. Korban yaitu Ni Luh Meriani, balita usia tiga tahun.

Di samping korban meninggal, lima warga mengalami luka berat berupa patah tulang dan delapan warga luka ringan.

Baca Juga: IJTI Tapal Kuda tegaskan 'Direktur TV Swasta' yang ditangkap bukan dari lembaga penyiaran resmi

Di Jarangasem, ada tiga kecamatan yang terdampak gempa, antara lain, Kubu, Rendang dan Bebandem. 

"Kita masih hitung data kerusakan dan korban," tandasnya.

Gempa bumi magnitudo 4,8 mengguncang 8 km barat laut Karangasem pada Sabtu, 16 Oktober 2021, pukul 3.18 WIB.

Baca Juga: Crane jatuh timpa rumah warga Pancoran Mas Depok, seorang bocah jadi korban

Dikutip dari Pikiran-rakyat.com, Sabtu, BPBD Kabupaten Bangli mengatakan jalan menuju lokasi terdampak gempa tertimbun longsor, dengan tiga titik longsoran dari Bukit Abang, sehingga menghambat proses evakuasi melalui akses darat.

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono pun mengungkapkan bahwa dampak kerusakan dan korban jiwa yang diakibatkan dari gempa di Bali telah sejak dulu.

Dia pun memberikan contoh dampak kerusakan akibat gempa bali pada 21 Januari 1917 silam, yang terjadi pada pukul 6.50 waktu setempat.

Baca Juga: Faisal Basri bongkar habis soal TKA China yang masuk ke Indonesia

Pada saat itu, terjadi gempa yang menurut seismograf Wiechert di Jakarta pusatnya terletak di sebelah tenggara Pulau Bali.

Dampak gempa kuat ini menyebabkan terjadinya banyak daerah mengalami longsoran yang mengubur rumah-rumah dan penghuninya. Sekitar 80 persen dari jumlah korban gempa bumi saat itu disebabkan oleh longsoran,” tutur Daryono.***

Editor: Muhlis

Tags

Terkini

Terpopuler