Belajar dari petani Desa Salassae tentang cara memperlakukan alam

- 30 Maret 2021, 21:09 WIB
Salah satu bentuk kebersamaan mahasiswa KKN UINAM dan warga Desa Salassae.
Salah satu bentuk kebersamaan mahasiswa KKN UINAM dan warga Desa Salassae. /WartaBulukumba/Alfian Nawawi

WartaBulukumba - Sistem budidaya pertanian yang meletakkan semua unsur makhluk di alam raya berjalan sesuai dengan peran dan fungsinya sesuai ekosistem, sejauh ini hanya diperankan oleh sistem pertanian alami.

Para petani di Desa Salassae sudah sejak lama menerapkan sistem ini. Di salah satu lekuk Kecamatan Bulukumpa yang sebenarnya pada zaman dahulu merupakan kerajaan kecil ini, sejak lama memiliki Komunitas Swabina Pedesaan Salassae (KSPS).

KSPS berjalan sebagai komunitas petani yang mengembangkan sistem pertanian alami dan menjadkan Desa Salassae sebagai pusat belajar sistem pertanian alami khususnya di kawasan Indonesia Timur.

Baca Juga: Jumlah korban tewas kini 464 orang di kalangan warga sipil Myanmar

Hanya sistem pertanian alami yang diyakini dapat mereformasi kegiatan sosial budaya, sosial ekonomi dan sosial politik masyarakat desa.

Perspektif dan kesepahaman terhadap cara memperlakukan alam melalui dunia pertanian ini telah dimanifestasikan pula oleh Mahasiswa KKN Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (KKN-DK UINAM) Angkatan 65 dalam ruang studi langsung di tengah masyarakat.

Salah satu bentuk yang telah mereka helat yakni Workshop Pertanian Alami "Meningkatkan Kapasitas Petani dalam Pembuatan Kompos Alami" pada Senin, 29 Maret 2021 di gedung olahraga Desa Bulo-Bulo.

Baca Juga: Thailand bantah usir pengungsi Myanmar

Workshop itu berhasil menghimpun peserta dari kelompok tani dari beberapa desaa. Mereka datang dari Desa Bulo-Bulo Kecamatan Bulukumpa, Desa Baji Minasa dan Desa Bonto Mate'ne Kecamatan Rilau Ale.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x