WartaBulukumba.Com - Mulai dari pembajakan pesawat, hingga keterlibatannya dalam perlawanan gerakan kiri, aktivisme Leila Khaled untuk perjuangan Palestina menjadikannya sebagai salah satu sosok yang menentukan era perlawanan di Bumi Syam. Gambar seorang perempuan pejuang Palestina yang tampak tegar dengan syal kotak-kotak, memegang AK-47, adalah sebuah era yang mendefinisikan dirinya seperti Che Guevara.
Sarah Irving, penulis "Leila Khaled: Fighting for Palestine", terbit tahun 2012 oleh Pluto Press, menguraikan biografi kehidupan Khaled yang luar biasa sebagai aktivis perempuan dalam 'gerakan maskulin'.
Dijuluki sebagai "gadis poster militansi Palestina", gambar Leila Khaled tersebar di seluruh dunia setelah dia membajak sebuah pesawat penumpang pada tahun 1969.
Penentang Perjanjian Oslo
Sarah Irving menceritakan kisah hidup di balik gambar tersebut. Momen-momen penting dalam kehidupan Khaled yang penuh gejolak dieksplorasi, termasuk peristiwa dramatis pembajakan, keterlibatannya dalam Front Populer Marxis untuk Pembebasan Palestina, penentangannya terhadap proses perdamaian Olso, dan aktivismenya saat ini.
Teladan Leila Khaled memberikan wawasan unik mengenai perjuangan Palestina melalui satu kehidupan yang luar biasa – mulai dari ketegangan antara perjuangan bersenjata dan politik, hingga kemunduran kelompok Kiri sekuler dan kebangkitan Hamas, serta peran perempuan dalam gerakan yang sebagian besar dilakukan oleh laki-laki.
Leila Khaled sendiri juga ternyata jauh sebelumnya telah menulis otobiografi berjudul "My People Shall Live: Autobiography of a Revolutionary" yang ditulisnya bersama George Hajjar, diterbitkan tahun 1975 oleh NC Press.
Baca Juga: Apa perbedaan mendasar antara Hamas dengan Jihad Islam?