WartaBulukumba.Com - Di akhir 1944, ketika bayang-bayang kekalahan Jepang dalam Perang Pasifik semakin mengintai, tanda-tanda akhir dari dominasi Jepang mulai nampak. Serpihan logam dan debu mengisi udara saat ledakan-teriakan mengguncang tanah.
Di seluruh garis pertahanan Jepang di Perang Pasifik, jejak-jejak penghancuran oleh serangan dari Sekutu membentang tak terelakkan.
Dalam situasi yang kritis dan penuh tekanan ini, pada 1 Maret 1945, Letnan Jendral Kumakici Harada, pimpinan pemerintah pendudukan Jepang di Jawa, mengumumkan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Baca Juga: Sejarah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia: Penculikan Sukarno-Hatta oleh pemuda Menteng 31
Peristiwa penting di seputar pembentukan BPUPKI dapat ditelusuri melalui sejumlah literatur penting. Beberapa di antaranya buku "Filsafat Pancasila Menurut Bung Karno" (2006) yang diterbitkan oleh Media Pressindo, buku "Kontroversi dan Rekonstruksi Sejarah" yang ditulis Slamet Sutrisno, terbit tahun 2003, penerbit Media Pressindo, serta buku "Panorama Sejarah Islam dan politik di Indonesia" oleh Faisal Ismail, terbit tahun 2017, penerbit IRCiSoD.
Dengan susunan anggota mencapai 60 orang, BPUPKI menjadi tonggak penting dalam perjalanan menuju kemerdekaan Indonesia, dan kemudian sebagai anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Sesuai namanya, BPUPKI memiliki misi penting yaitu menyelidiki aspek-aspek penting terkait dengan pembentukan negara Indonesia yang merdeka.
Baca Juga: Bendera Merah Putih terinspirasi dari Hadits Rasulullah SAW
Konsep Pancasila
Pada 29 April 1945, pengangkatan pengurus BPUPKI diumumkan. Kepemimpinan BPUPKI dipegang oleh dr. K.R.T. Radjiman Wediodiningrat sebagai Ketua, dan Syucokan Cirebon yang bernama Ichibangase sebagai Ketua Muda, serta R.P. Suroso sebagai Kepala Sekretariat yang dibantu oleh Toyohito Masuda dan Mr. A.G. Pringgodigdo.
Salah satu momen yang menandai perjalanan BPUPKI adalah pada 1 Juni 1945, saat Soekarno memaparkan pidatonya yang mencetuskan 5 dasar bagi negara yang akan dibentuk, yang kelak terkenal sebagai "Pancasila".
Dalam pidatonya yang legendaris itu, Soekarno menguraikan gaasan dasar-dasar yang kokoh, sebuah fondasi yang menjadi panduan dan filosofi bagi bangsa Indonesia dalam mengarungi samudra kebebasan.
Baca Juga: Pancasila Day: Kronologi dipenggalnya kalimat dalam sila pertama
Tujuan Dibentuknya BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945, sejarah Indonesia menyaksikan momen penting yang mengukir jejak ke arah kemerdekaan.
Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau dalam bahasa Jepangnya Dokuritsu Junbi Cosakai menandai titik balik dalam perjuangan bangsa.
Tidak dapat disangkal bahwa bagi Jepang, pembentukan BPUPKI memiliki dimensi politis yang berkaitan dengan pengendalian atas pergerakan menuju kemerdekaan Indonesia.
Itu menjadi alat untuk meyakinkan rakyat bahwa janji Jepang adalah kenyataan, dan bahwa langkah-langkah yang diambil bertujuan untuk kesejahteraan bersama.
Namun, jauh melampaui alur sejarah, BPUPKI menawarkan pandangan yang lebih dalam tentang semangat kemerdekaan yang merayap dalam batin bangsa.***