Mengurai sejarah Hari Lahir Pancasila: '1 Juni atau 18 Agustus' melalui sidang BPUPKI dan Piagam Jakarta

- 31 Mei 2023, 17:14 WIB
Perumus Pancasila dalam sidang BPUPKI.
Perumus Pancasila dalam sidang BPUPKI. /Dok. setkab.go.id/

Ketika Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang juga dikenal dengan nama Dokuritsu Zyunbi Tyoosakai memasuki tahap sidang membicarakan beginsel (dasar) “negara kita”, Ir Soekarno menghamparkan gagasannya dalam pidato yang kemudian dikenal sebagai Pidato 1 Juni 1945.

Soekarno memulainya dengan butir kebangsaan. Kemudian butir-butir internasionalisme atau perikemanusiaanmufakat atau demokrasi dan kesejahteran sosial, lalu yang terakhir Tuhan Yang Maha Esa atau Ketuhanan.

Tercatat ada 12 kali tepuk tangan menggema saat Soekarno menyampaikan pidatonya.

Baca Juga: Dasar Negara Pancasila dan Islam dalam pemikiran Mohammad Natsir

Sejarawan Anhar Gonggong menjelaskan bahwa setelah pidato Ir Soekarno itu, “anggota BPUPKI tampak ‘terbelah’, dalam arti ada anggota yang sepenuhnya menerima rumusan ‘calon dasar negara’ yang diajukan anggota Ir Soekarno itu, tetapi di lain pihak terdapat sejumlah anggota yang tidak sepenuhnya menerima, dan menghendaki perubahan rumusan walau tetap berdasar  pada apa yang telah dikemukakan anggota Ir Soekarno itu”.

Dari titik itulah persinggungan antara Piagam Jakarta bermula. BPUPKI yang dibentuk bertugas untuk mempersiapkan proses kemerdekaan Republik Indonesia.

Para anggota BPUPKI pun membentangkan masing-masing pendapat mereka mengenai dasar negara Indonesia yang kemudian disebut sebgai Pancasila.

Baca Juga: Hari Lahir Pancasila 1 Juni atau 18 Agustus?

Tiga Versi Pancasila

Beberapa rumusan teks Pancasila dikemukakan oleh Muhammad Yamin, Soepomo dan Soekarno.

Pancasila Versi Muhammad Yamin “29 Mei 1945”

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x