WartaBukumba - Sebuah titik penting dan bercahaya benderang dimulai pada awal abad ke-17 Masehi di Jazirah Sulawesi Selatan.
Sebagaimana beberapa negeri lainnya di jazirah itu, Persekutuan Tellu Limpoe masih digelapkan oleh animisme ketika sebuah cahaya benderang datang.
Persekutuan Tellu Limpoe terdiri dari semacam aliansi, perserikatan, dan persaudaraan dari tiga kerajaan. Mereka terdiri dari Kerajaan Tondong, Kerajaan Bulo-Bulo dan Kerajaan Lamatti.
Baca Juga: Gerebek judi sabung ayam di Batunilamung, polisi musnahkan arena
Lalu Islam datang dengan damai melalui pendekatan penyesuaian budaya masyarakat lokal.
Persekutuan Tellu Limpoe yang di zaman sekarang merupakan wilayah Kabupaten Sinjai menerima hidayah cahaya Islam pada sekitar tahun 1604 Masehi.
Di sana terdapat peran sentral seorang tokoh penyebar Islam, Abdul Jawad Khatib Bungsu atau yang lebih dikenal dengan nama Datuk ri Tiro atau Dato ri Tiro.
Baca Juga: Polsek Bulukumpa giatkan Pam Shalat Tarawih untuk berikan rasa aman buat jamaah masjid
Dato ri Tiro adalah muballigh asal Minangkabau yang menyebarkan agama Islam di Sulawesi Selatan pada awal abad ke-17 Masehi.