Network
WartaBulukumba - Berbagai wilayah ideologi, gagasan, bahkan pergerakan dari seluruh dunia telah merekam jejak-jejaknya melalui puluhan buku dan ruang intelektualisme.
Salah satu buku yang paling sering menjadi rujukan dari sisi biografi dan pemikirannya yaitu Bung Karno; Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis oleh penulis Amerika Serikat, Cindy Adams.
Buku setebal 415 halaman tersebut tentu saja tidak memuaskan dahaga para pengagum Soekarno dalam menelisik lebih jauh berbagai pemikiran dan jejak Soekarno semasa hidupnya.
Setidaknya ada empat buku ditulis sendiri oleh Soekarno semasa hidupnya. Salah satu yang termasyhur yakni buku berjudul Di Bawah Bendera Revolusi.
Tiga buku lainnya yang ditulis sang proklamator tersebut yaitu Indonesia Menggugat , Mencapai Indonesia Merdeka, dan Sarinah.
Baca Juga: Hasil survei sebut mayoritas rakyat Indonesia tolak Jokowi 3 periode
Tanggal 6 Juni 1901 atau 119 tahun lalu dikenang sebagai hari kelahiran Koesno Sosrodihardjo alias Soekarno yang kemudian lebih dikenal dengan sapaan Bung Karno.
Narasi yang umum adalah selain dikenang dengan berbagai gagasan dan pidatonya, Bung Karno juga memiliki banyak nama. Mulai "Penyambung Lidah Rakyat" hingga "Pemimpin Besar Revolusi".
Dr. (H.C.) Ir. H. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun. Menjabat Presiden pertama Republik Indonesia pada periode 1945–1967.
Baca Juga: KPPN Bantaeng cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni, aparatur negara diharapkan berbelanja di UMKM
