Sipatuo di Polewali Mandar: Kisah inspiratif pemberdayaan perempuan melalui inovasi produk-produk lokal

- 4 Mei 2024, 16:15 WIB
Abon ikan bandeng, salah satu produk Sipatuo
Abon ikan bandeng, salah satu produk Sipatuo /WartaBulukumba.Com

WartaBulukumba.Com - Sulawesi Barat (Sulbar), sehelai benang keemasan yang terentang diantara jalinan segitiga emas; Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah. Laut dalamnya menggumamkan cerita-cerita dari dasar abadi, sementara daratan rendahnya menyembunyikan kesuburan yang tak pernah lelah dipuji matahari.

Dataran tinggi dan pegunungan berbaris mengawal kesejahteraan yang bersemi di rahim bumi. Terpaut dalam tarian geografis yang serba strategis, Sulawesi Barat terus berdetak.

Menyusuri Sulbar, tak lengkap jika tak menyapa Polewali Mandar (Polman). Banyak kisah niscaya terurai di sini. Salah satunya adalah tentang Sipatuo, sebuah komunitas perempuan yang meretas transformasi desa melalui inovasi dan kekompakan.

Baca Juga: Atika: Seserpih cahaya di timur Bulukumba dari balik aroma bale tapa

Komunitas perempuan Sipatuo dibantu pemuda desa sedang mengolah sebuah produk lokal/Foto: Nilam Cahya
Komunitas perempuan Sipatuo dibantu pemuda desa sedang mengolah sebuah produk lokal/Foto: Nilam Cahya

Di sini ada cerita kebersamaan dan kegigihan yang patut diperbincangkan. Inilah kisah Sipatuo, sebuah kelompok inisiatif pemuda dan ibu-ibu yang berhasil mengubah wajah perekonomian desa mereka melalui olahan ikan bandeng.

Didirikan pada tahun 2018, kelompok ini telah berkembang menjadi simbol kekompakan dan inovasi. Saat ini Ketua Sipatuo adalah seorang perempuan yang sangat bersemangat, Apriliani.

Mereka terus menumbuhkan kebersamaan dalam pusat produksi di Jalan Poros Mampie Dusun IV Galeso, Desa Galeso, Kecamatan Wonomulyo, Kabupaten Polewali Mandar.

Baca Juga: Setakik cerita dari pohon bissa paeng di Bulukumba: Penyelamat petani dan pencipta gula aren berkualitas

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah