Menyingkap kembali kebrutalan PKI di sudut kelam sejarah dan politik Indonesia

- 29 Mei 2023, 15:22 WIB
DN Aidit dalam kampanye PKI pada Pemilu 1955.
DN Aidit dalam kampanye PKI pada Pemilu 1955. /Dok. Arsip Nasional RI

Serangan tanpa belas kasihan itu mengejutkan dan menakutkan. Wajah-wajah tak berdosa yang sedang menghambakan diri pada Tuhan terpapar ketakutan dan kepanikan. Namun, sebelum mereka bisa berlari menuju keselamatan, serombongan PKI itu telah menghilang seperti hantu dalam kegelapan.

Mereka yang terlibat dalam perjalanan sejarah tak akan pernah melupakan tragedi yang melanda Desa Kanigoro di Kediri, Jawa Timur, pada tahun 1965. Meskipun waktu terus berjalan, kenangan kelam itu tetap ada.

Akhyar, seorang saksi mata Tragedi Kanigoro, mengungkapkan betapa sulitnya melupakan peristiwa tersebut.

"Kami berusaha melupakannya, namun tragedi itu tetap menghantuiku hingga kini," ungkanya saat diwawancarai Antara pada Kamis, 28 September 2017 silam.

Baca Juga: Hari Ibu tanggal 22 Desember berawal dari peristiwa bersejarah ini pada 1928

Pria tersebut menceritakan dengan jelas peristiwa yang terjadi pada 19 Januari 1965. Saat itu, sekitar 100 orang anggota Pelajar Islam Indonesia (PII) dari berbagai daerah di Jawa Timur berkumpul di Masjid At Taqwa setelah melaksanakan salat subuh. Tiba-tiba, segerombolan orang berpakaian hitam datang menyerang mereka.

Akhyar, yang bertugas menjaga keamanan acara tersebut, merasa tak berdaya menghadapi ribuan aktivis dan simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang mendobrak masuk ke dalam masjid dan membubarkan rapat PII tersebut. Ia dan beberapa panitia keamanan acara akhirnya ditangkap dan dibawa ke kantor kecamatan dan kantor polisi di Kras.

"Saya dan beberapa teman langsung digelandang ke kantor kecamatan dan kantor polisi yang ada di Kras. Jika kami melawan, tentu banyak korban jiwa di pihak kami," kenangnya.

Beruntung, sebagai tetangga dekat dengan Suryadi, pemimpin kelompok PKI, Akhyar mengaku masih lebih beruntung dibandingkan rekan-rekannya yang mengalami penyiksaan.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x