Mengapa bakar ban bekas identik dengan aksi demonstrasi? Alasan, filosofi dan efek

- 11 April 2023, 19:28 WIB
Ilustrasi pendemo membakar ban bekas di jalanan
Ilustrasi pendemo membakar ban bekas di jalanan /deskjabar

WartaBulukumba - Jika kita mencari relevansi dan korelasi antara ban bekas yang dibakar dengan aksi demonstrasi maka kita hanya bisa bertemu tiga hal yaitu simbol perlawanan, asap hitam pekat dan bau yang tidak menyenangkan, serta efek kesehatan dan lingkungan. 

Mengapa para pendemo bisa marah besar jika ban bekas yang mereka bakar tiba-tiba dipadamkan oleh aparat? Insiden di Bulukumba pada Senin, 10 April 2023, para pendemo yang menolak Omnibus Law bentrok dengan Satpol PP sehingga menyebabkan jatuhnya sejumlah korban luka ringan hingga berat. 

Padahal awalnya hanya gegara seorang anggota Satpol PP berusaha memadamkan ban bekas yang terbakar. Aksi saling kejar dan lempar batu pun terjadi. Dalam situasi kacau itulah, sejumlah mahasiswa terluka. Juga ada korban luka di pihak Satpol PP dan polisi. Imbasnya kian jauh karena ada insiden pengancaman pistol oleh oknum polisi terhadap seorang jurnalis televisi. 

Faktanya sejauh ini ban bekas yang dibakar masih kurang dipahami oleh sebagian aparat sebagai salah satu 'properti' milik pendemo. Sama halnya properti lainnya seperti megafon, spanduk, poster dan lainnya.

Baca Juga: Budaya 'siri na pacce' Bugis Makassar, bisa berakhir maut seperti yang terjadi di Bulukumba baru-baru ini

Lantas bagaimana cara memahami apa yang ada di benak para demonstran? Kita tidak akan pernah cukup memahami jika hanya membaca buku "Catatan Seorang Demonstran" yang merupakan buku harian Soe Hok Gie, seorang demonstran legendaris di masa Orde Lama.

Kita dan aparat kita pun tidak akan bisa memahami bagaimana berat dan berisiko seorang jurnalis yang sedang meliput aksi demo. Namun kita bisa sedikit menjangkau itu dalam buku berjudul "Mata Lensa: jejak ketangguhan seorang jurnalis foto perempuan" yang ditulis Adek Berry,penerbit Transmedia Pustaka, 2017.

Adek Berry, seorang jurnalis foto di kantor berita kenamaan dunia pernah terlibat dalam sebuah peliputan di Afghanistan. Profesinya sebagai jurnalis foto kerap mengantarkan Adek Berry menghadapi tantangan mulai dari liputan di wilayah penuh konflik, tragedi bencana alam, hingga liputan perang dan aksi demo besar-besaran.

Halaman:

Editor: Alfian Nawawi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x