Mustafa Kemal Attaturk dan Kemalisme

- 19 Oktober 2021, 09:50 WIB
Ilustrasi mantan Presiden Turki Mustafa Kemal Ataturk
Ilustrasi mantan Presiden Turki Mustafa Kemal Ataturk /Instagram.com/@dagozlem/

WartaBulukumba - Nama Mustafa Kemal Ataturk sedang ramai mengisi ruang bincang publik di Tanah Air.

Berembus wacana namanya diusulkan menjadi nama salah satu jalan di Jakarta. Gelombang penolakan pun datang dar berbagai kalangan.

Lembaran sejarah mencatat Mustafa Kemal memiliki visi sekulerisme dan nasionalisme dalam programnya membangun Turki kembali.

 

Baca Juga: Ariel Sharon, kisah Sang Penjagal dari Beirut

Nama Mustafa Kemal Attaturk kerap dihubungkan dengan banyak kabar tentang makamnya yang sampai hari ini berbau busuk menyengat. Pun banyak kisah yang menyebutkan azab berupa penyakit yang mendera tubuhnya menjelang meninggal dunia.

Dalam buku berjudul "Mustafa Kemal Attaturk: Leadership, Strategy, Conflict" yang ditulis oleh Edward J. Erickson, tahun 2013, presiden pertama Turki pasca berakhirnya zaman kekhalifahan Ustmaniyah itu dengan keras menentang ekspresi kebudayaan Islam yang asli di kalangan rakyat Turki.

Penggunaan huruf Arab dilarang dan negara dipaksa untuk beralih ke alfabet yang berbasis Latin yang baru.

Pakaian tradisional Islam, yang merupakan pakaian kebudayaan rakyat Turki selama ratusan tahun, dilarang oleh hukum dan aturan berpakaian yang meniru pakaian barat diberlakukan.

Halaman:

Editor: Muhlis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah