WartaBulukumba - pada usia 6 bulan, bayi mulai dipekenalkan pada makanan padat, selain ASI.
Makanan padat tersebut sering disebut dengan istilah makanan pendamping air susu ibu atau MP ASI.
Setiap orang tua menginginkan buah hatinya tumbuh gemuk dan sehat, bahkan berbagai cara dilakukan agar keinginan tersebut tercapai.
Baca Juga: Bayi susah tidur? Intip penyebab dan cara mengatasinya
Berikut, beberapa jenis makanan yang dapat disajikan untuk menjadikan bayi gemuk sehat, dikutip WartaBulukumba.com dari AloDokter.
Brokoli
Sayuran hijau ini sangat baik untuk dijadikan sayuran pertama yang dicoba Si Kecil. kandungan serat, folat, dan kalsium banyak terdapat pada brokoli.
Potong kecil-kecil dan kukus hingga lembut agar bayi dapat mengonsumsinya dengan mudah.
Baca Juga: Tips agar bayi bisa tidur dengan pulas dan nyaman
Pisang
Kandungan karbohidrat dan serat pada pisang baik untuk tubuh bayi. Selain itu, pisang mudah disajikan dan praktis dibawa ke mana-mana.
Pilih pisang yang matang dan sajikan dengan cara dikerok atau dihaluskan. Jika Si Kecil sudah bisa mengunyah, potong-potong dalam ukuran kecil agar mudah dikonsumsi.
Ubi
Rasanya yang manis membuat bayi menyukainya. Selain itu, ubi banyak mengandung vitamin C, beta karoten, serat, kalium, zat besi, dan antioksidan.
Baca Juga: 5 manfaat minyak telon bagi bayi, salah satunya menenangkan bayi saat dipijat
Ubi dapat disajikan dengan cara dikukus hingga matang lalu ditumbuk, atau diblender menjadi puree atau bubur.
Alpukat
Buah alpukat kaya akan lemak sehat yang mampu menunjang perkembangan otak, selain juga sebagai sumber kalori.
Komposisi lemak dalam alpukat hampir serupa dengan komposisi lemak dalam alpukat hampir serupa dengan komposisi lemak dalam air susu ibu. Selain itu, alpukat juga mengandung protein dalam jumlah tinggi, yang baik untuk pertumbuhan bayi.
Baca Juga: Bayi flu, jangan langsung diberi obat pilek! Lakukan hal ini terlebih dahulu
Kedua kandungan inilah yang membuat alpukat mampu menjadikan bayi gemuk sehat.
Buah ini bisa disajikan dalam keadaan matang.
Haluskan alpukat dan baeriak kepada Si Kecil. Namun, jangan berikan alpukat secara berlebihan, karena buah ini cepat mengenyangkan.
Wortel
Rasa manis dan warna cerah yang menarik ketika disajikan, bisa membuat bayi tertarik untuk mengonsumsinya.
Baca Juga: Waspada, bayi belum lahir bisa terpapar asap rokok!
Selain itu, wotrel juga mengandung beta karoten yang baik untuk perkembangan dan penglihatan bayi.
Wortel dapat disajikan dengan cara dikukus hingga matang, kemudian dihaluskan, atau dicampur dengan bubur bayi.
Jeruk
Untuk Si Kecil, pilihlah jeruk dengan rasa manis. Jeruk kaya akan vitamin C yang dapat mendukung pertumbuhan tulang, serta pembentukan otot dan jaringan tubuh lain.
Baca Juga: 10 makanan pendamping ASI untuk bayi usia di atas 6 bulan
Vitamin ini juga membantu penyerapan zat besi dari makanan, serta menjaga kadar cairan tubuh tetap seimbang.
Telur
Bila Si Kecil memiliki riwayat alergi atau berisiko mengalami alergi, berkonsultasilah terlebih dahulu dengan dokter sebelum memberikannya telur.
Kandungan utama telur adalah protein, zinc, folat, dan berbagai jenis vitamin yang penting bagi pertumbuhan bayi.
Baca Juga: 3 bayi lahir dalam penerbangan evakuasi dari Afganistan
Kuning telur mengandung kolin dan omega-3 yang sangat berperan dalam perkembangan otak bayi.
Daging
Agar tumbuh kembangnya optimal, bayi perlu memperoleh asupan protein dari daging secara teratur.
Daging sapi, ikan, atau ayam merupakan sumber protein, zat besi, zinc, dan omega 3.
Baca Juga: Bayi Cyclopia, Bermata Satu Lahir di Mesir
Sebelum memutuskan untuk menyajikannya, terlebih dahulu ibu harus menghaluskan dagingnya. Bisa diberi dengan mencampurkan sayuran juga ASI.
Jenis makanan sehat yang tidak kalah efektif dalam membuat bayi gemuk sehat adalah kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, sereal, dan susu.
Akan tetapi, untuk susu sapi dan produk olahan susu, seperti keju dan yoghurt, idealnya diberikan setelah Si Kecil berusia 1 tahun.
Baca Juga: Penyebab rambut rontok dan cara mengatasinya
Selain mencukupi nutrisi agar bayi gemuk sehat, penting juga untuk selalu memantau tumbuh kembang bayi dengan menggunakan KMS atau Kartu Menuju Sehat.
KMS bisa digunakan dengan rutin menimbang bayi setiap bulannya di Posyandu, Puskesma atau Pustu dan dokter anak.***