Begini reaksi tubuh pria ini setelah mendapatkan vaksin Johnson & Johnson

31 Maret 2021, 16:04 WIB
Ruam kulit Richard Terrell setelah menerima vaksin COVID-19 /Dr. Fnu Nutan/VCU Health

WartaBulukumba - Richard Terrell, pria 74 tahun yang berasal dari Goochland, Virginia, menderita reaksi langka setelah mendapatkan suntikan vaksin Covid -19.

Sekujur tumbuhnya mengalami ruam yang menyakitkan dan kulitnya mengelupas.

Berdasarkan laporan stasiun berita WRIC yang dilansir WartaBulukumba dari New York Post pada Rabu 31 Maret 2021, gejalah aneh itu mulai bermunculan di sekujur tubuh Terrell empat hari setelah menerima vaksin disis pertama dari Johnson & Johnson.

Baca Juga: Menghemat daya, Taiwan tak lagi kerahkan pesawat pemburu setiap pesawat China muncul

“Saya mulai merasakan sedikit ketidaknyamanan di ketiak saya dan kemudian beberapa hari saya mulai mengalami ruam gatal, lalu saya mulai membengkak dan kulit saya menjadi merah,” kata Terrell.

"Dengan segera ruam itu menutupi sekujur tubuh saya. Semuanya terjadi begitu cepat. Kulit saya terkelupas,” lanjut Terrell.

“Perih, perih dan gatal. Setiap kali saya menekuk lengan atau kaki saya, seperti bagian dalam lutut saya, sangat sakit di mana kulit bengkak dan bergesekan dengan dirinya sendiri,” jelasnya.

Baca Juga: Kerja paksa di Xinjiang coba ditutupi oleh China?

Dokter yang memeriksa Terrell di ruang gawat darurat mendiagnosa bahwa dia mengalami reaksi yang merugikan atas vaksin yang diterimanya.

"Kami mengesampingkan semua infeksi virus. Kami mengesampingkan Covid -19 itu sendiri. Kami memastikan ginjal dan hatinya baik-baik saja dan akhirnya kami sampai pada kesimpulan bahwa vaksin yang dia terima itulah penyebabnya," Fnu Nutan mengatakan kepada stasiun berita itu.

Dia mengatakan bahwa tindakan medis bisa saja mengancam jiwa seseorang jika tidak ditangani dengan baik.

Baca Juga: Edy Manaf diganjar penghargaan 'Alumni Inspiratif' oleh IKA Komunikasi Unhas

"Kulit adalah organ terbesar di tubuh dan ketika meradang seperti yang dia almi, Anda bisa kehilangan banyak cairan dan elektrolit," kata Nutan.

Nutan juga mengatakan bahwa reaksi yang mendera sekujur tubuh Terrell merupakan reaksi yang sangat jarang terjadi.***

Editor: Sri Ulfanita

Sumber: New York Post

Tags

Terkini

Terpopuler