Mengutip Al Jazeera, 'Israel' mengatakan lebih dari 300 drone dan misil diluncurkan ke arahnya dari Iran, Irak, dan Yaman, dengan menambahkan bahwa sebagian besar dari mereka berhasil dicegat.
Iran menyatakan bahwa mereka melakukan serangan tersebut sebagai tanggapan atas serangan 'Israel' terhadap konsulat Iran di Suriah pada tanggal 1 April dan menyatakan bahwa masalah ini kini dapat "dianggap selesai."
Baca Juga: 6 bulan genosida di Gaza: Israel Penjajah juga menargetkan kuburan, masjid, gereja dan rumah sakit
Reaksi Arab Saudi
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan keprihatinannya atas eskalasi militer ini dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis pada Ahad.
"Kementerian Luar Negeri Arab Saudi menyampaikan keprihatinan mendalam atas perkembangan eskalasi militer di kawasan dan dampak seriusnya serta mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan melindungi kawasan dan rakyatnya dari bahaya perang," demikian pernyataan resmi Kemlu Arab Saudi.
Saudi menekankan pentingnya semua pihak untuk menahan diri guna melindungi warga dari bahaya yang muncul akibat konflik antarnegara.
Mereka juga mengajak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk bertindak dalam menjaga perdamaian.
"Kementerian Luar Negeri Arab Saudi kembali menegaskan sikap Kerajaan Saudi, mendesak DK PBB untuk memenuhi kewajibannya menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Kawasan ini memiliki relevansi besar bagi perdamaian dan keamanan global, dan DK PBB harus bertindak untuk mencegah peningkatan krisis yang dapat memiliki konsekuensi serius," tambah pernyataan tersebut.
Sementara itu, perkembangan di Gaza, setidaknya 19 warga Palestina tewas dan lebih dari 200 orang terluka dalam enam serangan besar terbaru 'Israel', sementara di Tepi Barat yang diduduki, pemukim 'Israel' terus menyerang warga Palestina dan rumah mereka, melukai setidaknya 19 orang.
Setidaknya 33,729 warga Palestina telah tewas dan 76,371 orang terluka dalam serangan 'Israel' di Gaza sejak tanggal 7 Oktober. Jumlah korban tewas di 'Israel' dari serangan Hamas tanggal 7 Oktober adalah 1,139, dengan puluhan orang masih ditahan sebagai sandera.***