Warga 'Israel' sendiri mengaku jijik pada pemerintahan Netanyahu terkait genosida

- 14 Januari 2024, 17:36 WIB
Ilustrasi warga 'Israel' yang membela Palestina
Ilustrasi warga 'Israel' yang membela Palestina /Pixabay/

Suaminya, yang sedang memeluk anak mereka erat-erat, menjawab dengan suara yang bergetar, "Agar jika ada bom, aku bisa mati bersamanya."

Jawaban ini bukan hanya sekadar kata-kata, tapi sebuah ungkapan cinta dan perlindungan seorang ayah yang ingin melindungi anaknya dari segala bahaya.

Dengan suara yang hampir tidak terdengar, istrinya bertanya, "Lalu, bagaimana dengan aku?" 

Mendengar pertanyaan itu, suaminya dengan lembut berkata, "Sini, kita pelukan bertiga."

Mereka pun berpelukan, menciptakan sebuah lingkaran kasih sayang yang erat di tengah kegelapan dan ketakutan yang menyelimuti. Dalam pelukan mereka, tercipta sebuah harapan dan kekuatan untuk bertahan, sebuah pesan bahwa cinta dan kebersamaan adalah kekuatan yang dapat mengalahkan rasa takut dan ketidakpastian.***

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah