Gaza kuburan Zionis: Tersisa 50 persen kendaraan tempur 'Israel' yang masih selamat

- 3 Januari 2024, 20:01 WIB
Pasukan khusus 'Nukhba' dari Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas
Pasukan khusus 'Nukhba' dari Brigade Izzuddin Al Qassam, sayap militer Hamas /Tangkapan layar video Brigade Izzuddin Al Qassam Hamas

WartaBulukumba.Com - Gaza kuburan Zionis menjadikan malam dan siang sama saja. Sama-sama menakutkan bagi serdadu Zionis.  Dinding-dinding retak dan jendela-jendela yang pecah pada bangunan tempat bersembunyi, sementara di baliknya ada serdadu-serdadu menahan napas. Mereka mengintai seperti kura-kura melalui celah-celah reruntuhan, mencari tanda-tanda bahaya. Persis curut, sebelum akhirnya tewas juga dihantam peluru pejuang Palestina.

Tak ada tempat aman bagi pasukan infanteri seperti halnya tidak ada kendaraan militer yang benar-benar mampu menjadi pelindung. Tank secanggih Merkava pun hanya seolah 'kaleng kerupuk' bagi Al Qassam, Saraya Al Quds, dan milisi perlawanan Palestina lainnya.

Lima brigade pasukan penjajah 'Israel' ditarik mundur dari Gaza, termasuk pasukan elit Brigade Golani. Lebih 1200 kendaraan militer diledakkan pejuang Palestina dan itu separuh atau 50% dari total jumlah kendaraan IDF. Jumlah itu mengacu pada pernyataan resmi Hamas pada Desember 2023. Ditambah dengan 95 kendaraan tempur Zionis yang dihancurkan Brigade Abu Ali Mustafa, menurut pernyataan resmi sayap militer PFLP tersebut.

Lebih 2.200 mengalami luka parah maupun ringan, dan sedikitnya 5 ribu serdadu 'ditargetkan' pejuang Al Qassam berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar, di pengujung tahun 2023 lalu. analisa pakar militer pada Oktober 2023 lalu. 

Baca Juga: Menguak sosok pejuang Palestina yang videonya viral bersujud sebelum syahid

Kisah-kisah kematian serdadu Zionis

Berikut beberapa kisah 'kecil' serdadu Zionis yang disarikan dari Khaberni, saat menemui kematian.

Pada suatu malam yang tak terlupakan di perbatasan Gaza, Sersan Iliran Mizrachi dan perawat Beaton dari Bat Yam, kota yang dihuni para pemukim ilegal warga 'Israel', menyusun rencana menghadiri pesta dansa.

Keduanya berpikir itu akan menjadi malam yang menyenangkan, diisi dengan tarian dan canda tawa. Siapa sangka, mereka malah menerima 'dansa tembakan' dari pejuang perlawanan Palestina.

Ketika serangan mendadak terjadi, Iliran dan istrinya merasa seperti dalam film aksi, berlindung di belakang mobil dengan semangat penuh keberanian. Iliran, seorang prajurit yang pemberani, memutuskan untuk menghadapi para pejuang perlawanan dengan "senjata rahasia" ala cowboy: pistolnya.

Halaman:

Editor: Nurfathana S


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x