Network
WartaBulukumba.Com - Ledakan mengguncang peringatan kematian Qasem Soleimani di Iran, membawa duka yang mendalam. Di tengah kerumunan yang berkumpul untuk menghormati pahlawan nasional mereka, terdengar ledakan keras, mengubah suasana menjadi kepanikan. Asap tebal mengepul, sementara teriakan dan tangisan memecah kota.
Seratus nyawa melayang, meninggalkan keluarga dan teman dalam kesedihan yang tak terperi. Tragedi ini bukan hanya kehilangan bagi keluarga korban, tetapi juga bagi seluruh bangsa Iran, yang berduka atas kehilangan putra-putri terbaiknya dalam tragedi yang tak terduga ini.
Tragedi nasional Iran pada Rabu, 3 Januari 2024, mencatat dua ledakan, menewaskan hampir 100 orang dan melukai banyak lainnya dalam sebuah upacara peringatan empat tahun kematian komandan Qassem Soleimani di Kerman.
Baca Juga: Perang besar akan terjadi di Timur Tengah dan runtuhnya 'Israel' tidak bisa dihindari?
Soleimani, yang tewas oleh drone AS pada 2020, masih menjadi sosok penting dalam ingatan banyak orang Iran.
Ledakan pertama diikuti oleh ledakan kedua setelah 20 menit, menciptakan kekacauan dan duka di tengah kerumunan yang memadati acara di pemakaman Soleimani.
Televisi negara Iran melaporkan kejadian ini dengan rinci, menayangkan adegan menyayat hati: korban-korban berdarah, orang-orang yang terluka parah, dan kepanikan yang merebak.
Baca Juga: Gempa bumi dahsyat melanda Ishikawa Jepang dan ada peringatan tsunami besar
Iran berjanji akan balas dendam
Seorang wanita yang terluka di rumah sakit Kerman menggambarkan momen mengerikan itu, “Saya mendengar suara yang sangat keras, kemudian merasakan sakit di punggung... setelah itu saya tidak bisa merasakan kaki saya.”
