Network
WartaBulukumba.Com - Dalam rentang 49 hari yang memilukan, kehidupan di Tanah Syam Al Mubarak dihantam kebiadaban genosida oleh teroris Zionis penjajah 'Israel'. Lebih dari 40 ribu ton bahan peledak menyerbu Gaza, merobek tiap sudut pondasi kehidupan warga Palestina.
Di tengah gemuruh ledakan dan hancurnya infrastruktur, sebuah gambaran pahit kepedihan tersebar melalui layar. Seorang ibu, dalam potongan video yang diabadikan oleh Al Jazeera pada Senin, 27 November 2023, menggambarkan kepedihan, "Kemana kami harus pergi?"
Gaza, jantung kehidupan dan keberanian, telah menjadi saksi dari agresi yang menghancurkan lebih dari separuh infrastruktur dan bangunan.
Baca Juga: Netanyahu ngotot lanjutkan perang pasca gencatan senjata selama 4 hari
Pertukaran tahanan
Di tengah hiruk-pikuk pertempuran, cerita-cerita kepedihan muncul dari tiap puing. Mereka adalah cerita tentang kehilangan, kegigihan, dan kebersamaan di saat-saat genting. Ada pula cerita tentang anak-anak yang kehilangan harapan mereka akan masa depan, dan orang-orang yang terus mencari arti dari kata "aman" di tengah perang yang tak berkesudahan.
Penjajah 'Israel' dan Hamas telah menukar 41 warga Israel dan orang asing untuk 78 warga Palestina dari penjara penjajah 'Israel'dalam dua gelombang pertukaran tahanan yang dilakukan dalam dua hari pertama dari jeda kemanusiaan.
Dalam perjanjian itu, sandera dan tahanan akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Baca Juga: 1600 serdadu Zionis teroris cacat permanen dalam perang di Gaza! Jumlah yang tewas ternyata segini
Dalam gencatan senjata yang berlangsung dan diwarnai pertukaran tahanan sebagai salah satu kesepakatan, Al Jazeera menayangkan wawancara dengan seorang anak Palestina yang ditawan teroris Zionis penjajah 'Israel', Yasser Za'imieh, yang dibebaskan hari ini.
