Persekutuan Kim Jong Un dengan Putin adalah awal Perang Dunia Ketiga?

- 14 September 2023, 21:56 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan).
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un (Kiri) dan Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan). /KCNA via Reuters/

Kim Jong Un kemudian menjawab bahwa kerja sama antara kedua negara telah meningkat “ke titik tertinggi” menghadapi “kekuatan musuh”.

Sebelumnya, kedua pemimpin itu memperkuat kedekatan mereka melalui pertemuan tingkat tinggi bersejarah pada 2019 di Vladivostok, Rusia timur.

Sejak Kim Jong Un menjadi pemimpin Korea Utara pada tahun 2011, hubungan antara Korea Utara dengan dunia luar telah tegang. Dalam beberapa tahun terakhir, Korea Utara telah melakukan serangkaian uji coba nuklir dan rudal balistik yang memicu kekhawatiran di seluruh dunia. Amerika Serikat dan negara-negara Barat lainnya telah mengutuk tindakan ini dan telah menerapkan sanksi-sanksi ekonomi terhadap Korea Utara.

Baca Juga: Kim Jo Yong adalah 'rudal balistik' sosok pengganti Kim Jong Un?

Namun, dengan kedatangan Vladimir Putin ke tampuk kekuasaan di Rusia, dunia telah melihat peningkatan dalam hubungan antara kedua negara. Putin telah menawarkan dukungan politik dan ekonomi kepada Korea Utara, memberikan bantuan dalam bentuk energi dan sumber daya alam.

Ini telah memberikan Kim Jong Un stabilitas yang lebih besar dan meningkatkan kepercayaan dirinya dalam menghadapi tekanan internasional.

Awal Perang Dunia Ketiga?

Tetapi apakah ini berarti bahwa persekutuan Kim Jong Un dengan Putin adalah awal dari Perang Dunia Ketiga? Ada banyak faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum dapat membuat kesimpulan seperti itu. 

Baca Juga: Kim Jong Un larang rakyat Korea Utara tertawa selama 11 hari

Pertama-tama, perang dunia tidak hanya dimulai oleh satu persekutuan atau peristiwa tertentu, tetapi melibatkan sejumlah negara dan faktor-faktor yang kompleks.

Kedua, saat ini hubungan antara Rusia dan negara-negara Barat juga tegang. Ketegangan ini disebabkan oleh isu-isu seperti aneksasi Krimea oleh Rusia dan campur tangan Rusia dalam pemilihan umum Amerika Serikat.

Dalam konteks ini, kerjasama antara Rusia dan Korea Utara dapat dilihat sebagai respons terhadap tekanan yang mereka alami dari negara-negara Barat.

Korea Utara telah menunjukkan keinginan untuk memperoleh kemampuan nuklir dan rudal balistik yang lebih kuat, yang dapat digunakan sebagai tekanan terhadap negara-negara lain.

Halaman:

Editor: Sri Ulfanita


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah