Namun, informasi tersebut tidak benar dan tidak update. Faktanya, Hood adalah whistleblower atau pihak yang mengungkap skandal Securency, bukan pelaku. Pemerintah Australia juga telah memastikan bahwa tidak ada keterlibatan pemerintah Indonesia dalam skandal Securency.
Hood adalah kasus pertama yang menggugat ChatGPT sejak didirikan pada November 2022 lalu. OpenAI dilaporkan belum memberikan respons atau tanggapan lebih lanjut terkait masalah ini.
Lantas sejauh apa bahaya AI yang dibawa ChatGPT?
Baca Juga: Tidak perlu skil editing, Pictory AI bisa mengubah teks menjadi video secara otomatis dan gratis
Mengutip Euronews pada Jumat, 7 April 2023, regulator di seluruh Eropa sedang menyelidiki ChatGPT, menyusul langkah Italia yang melarang ChatGPT di negara tersebut.
Ribuan CEO Perusahaan Teknologi, termasuk Elon Musk, telah menandatangani petisi yang meminta penundaan sementara dalam penelitian kecerdasan buatan (AI).
Mereka menyatakan keprihatinan bahwa teknologi AI dapat berpotensi menghancurkan peradaban manusia jika tidak diatur dengan baik. Beberapa nama besar seperti pendiri Apple, Steve Wozniak, dan pendiri Skype, Joan Talinnm, juga menandatangani petisi tersebut.
Namun, pendiri Microsoft, Bill Gates, memiliki pandangan yang berbeda. Gates tidak mendukung petisi tersebut karena ia percaya bahwa itu tidak akan menyelesaikan masalah.
Menurut Gates, teknologi kecerdasan buatan memiliki banyak manfaat, dan yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi area yang dapat membahayakan.